Kisah Heroik Relawan Pemadam Api Bromo, Hampir Mati Dikejar Api

Relawan Pemadam Api Bromo, Hampir Mati Dikejar Api_11zon
Relawan Pemadam Api Bromo, Hampir Mati Dikejar Api. (foto:ist)

MEMOX.CO.ID – Kebakaran akibat flare foto prewedding asal Surabaya di Gunung Bromo memang sudah padam. Ada kisah heroik dibalik proses pemadaman itu. Relawan pemadam api dari berbagai unsur, bahkan sampai hampir mati dikejar kobaran api.

Adalah Ropi Maulana, salah seorang relawan pemadam api di kawasan Gunung Bromo. Pemuda asal Jawa Barat ini, sedang magang di Kantor TNBTS Cemoro Lawang. Sebagai bagian dari taman nasional, dirinya pun diterjunkan untuk membantu padamkan api.

Sebelum kebakaran akibat flare prewedding itu, savana Bromo sudah terbakar. Sumber api pertama kali disebut berasal dari Blok Bantengan, Lumajang. Api terus menjalar sampai ke savana Pengol atau di bagian bawah puncak B29.

“Beneran hampir mati waktu itu, karena angin tiba-tiba berbalik. Membuat kobaran api mengarah pada kami,” kenangnya, Minggu (17/09/2023).

Ketika kebakaran kembali muncul akibat flare pasangan prewedding di savana Watangan, atau Bukit Teletubis, Ropi dan sejumlah relawan lain kembali diterjunkan. Untuk menghalau agar api tidak menjalar ke savana di dekat pasir berbisik atau segara wedi.

“Kalau di situ, kami kehabisan nafas. Asapnya tebal sekali,” katanya.

Proses pemadaman jalur darat sendiri dilakukan dengan cara manual. Seperti menggunakan ‘gebyok’ yang dibuat dari ranting dan daun pepohonan. Atau menggunakan semacam pemukul mirip sapu. Ada pula yang menggunakan ‘jetshooter’ atau penyemprot air.

“Ya disitu kendalanya, kalau pakai jetshooter, selain berat harus memanggul 10 liter air, juga harus pandai melihat arah asap, lengah sedikit nyawa taruhannya,” ujarnya.