Indeks Harga Saham Gabungan Kembali Bergerak Awali Pekan dengan Melemahnya Niai Rupiah

Ft: Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. (ist)
Ft: Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. (ist)

MEMOX.CO.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/9/2024). Senada, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.04 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.642,32. IHSG melemah 54,59 poin atau 0,71 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.696,91.

Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG juga mengawali sesi pertama dengan masuk ke zona merah.

Sebanyak 191 saham melaju di zona hijau dan 193 saham di zona merah, sedangkan 205 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 972,60 miliar dengan volume 1,56 miliar saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, beragam data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis Jumat lalu kian mendukung keputusan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga acuan kembali.

Sebagai contoh, data personal income mengalami penurunan dari sebelumnya 0,3 persen menjadi 0,2 persen. Adapun, data personal spending yang mengalami penurunan dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,2 persen.

Tidak hanya itu. real personal spending, atau pengeluaran yang telah disesuaikan dengan inflasi juga mengalami penurunan dari sebelumnya 0,4 persen menjadi 0,1 persen. Hal tersebut berarti, pengeluaran mulai terkendali karena pendapatan mulai mengalami penurunan.

Kondisi ini yang membuat inflasi kian terkendali, dan menunjukkan, The Fed tetap berada di jalurnya untuk kembali menurunkan tingkat suku bunga usai pemilihan presiden baru AS November mendatang.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan supportd an resistance di level 7.670 sampai 7.830. Potensi koreksi masih terbuka,” kata dia dalam analisisnya, Senin (30/9/2024).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG masih masih berpeluang untuk menguji resisten Fibonacci 7.804 karena berada di atas support minor 7.652.

Namun demikian, ia bilang, adanya potensi IHSG di bawah 7.652 dapat memicu pelemahan menuju support berikutnya di level 7.547.

“Level support IHSG berada di 7.652, 7.547, 7.460 dan 7.386, sementara level resistennya di 7.804 sampai 7.853, 7.995 dan 8.059. Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bearish,” tutur dia.

Sementara itu, bursa kawasan Asia bergerak dalam posisi yang mayoritas hijau, dengan pertumbuhan Strait Times 0,15 persen (5,26 poin) ke level 3.578,62, Shanghai Komposit tumbuh 3,77 persen (116,45 poin) ke posisi 3.203,98, Nikkei 225 turun 4,44 persen (1.768,80) ke level 38.060,80, dan Hang Seng tumbuh 1.82 persen (375,08 poin) ke posisi 21.007,39.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.130 per dollar AS.

Rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.125 per dollar AS.

Pengamat pasar uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Greenback mulai memangkas kerugian setelah data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS turun 4.000 ke level terendah empat bulan sebesar 218.000, atau berada di bawah perkiraan 225.000 oleh para ekonom.

Laporan lain menunjukkan laba perusahaan meningkat pada kecepatan yang lebih kuat dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal II-2024.

Sementara produk domestik bruto (PDB) tumbuh 3 persen. Ukuran pesanan baru untuk barang modal utama buatan AS secara tak terduga naik pada bulan Agustus, meskipun pengeluaran bisnis untuk peralatan tampaknya telah berkurang pada kuartal ketiga.

Dari dalam negeri, pasar merespons positif laporam Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kondisi utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp 8.461,93 triliun. Jumlah itu turun Rp 40,76 triliun dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp 8.502,69 triliun.

Seiring dengan jumlah utang yang menurun, rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) juga turun jelang Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser menjadi 38,49 persen. Bulan sebelumnya masih 38,68 persen.

“Sedangkan untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp 15.030 hingga Rp 15.140,” tutup dia. (*/cdp/mzm)