Tahun Lalu, 20 Desa dengan 8.372 KK Terdampak Kekeringan di Kabupaten Malang

Tahun Lalu, 20 Desa dengan 8.372 KK Terdampak Kekeringan di Kabupaten Malang
DROPING Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang droping air bersih ke wilayah terdampak bencana kelangkaan air bersih. (foto:nif)

MEMOX.CO.ID – Kabupaten Malang selalu menjadi langganan daerah alami kekeringan saat musim kemarau. Tahun lalu saja, ada enam kecamatan di 20 desa terdampak bencana kekeringan. Tahun 2024 ini, bencana itu diprediksi juga akan terjadi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, diyakini, kemarau akan terjadi bulan Juli-Agustus. Sehingga pada bulan itu, kelangkaan air bersih mulai dirasakan masyarakat.

“Kalau kemarau kering di tahun ini perkiraan sekitar bulan Juli-Agustus sudah mulai ada ancaman kekeringan,” katanya saat dikonfirmasi wartawan Memo X.

“Saat ini terpantau masih dalam kondisi aman,” lanjutnya.

Enam kecamatan yang terdampak kekeringan itu antara lain, Desa Kelampok, Kecamatan Singosari. Desa Jabung dan Desa Kemiri, Kecamatan Jabung.

Selanjutnya, Desa Sumbermanjing Wetan, Desa Sumberagung, Desa Kedungbanteng, Desa Tambaksari, Desa Ringinsasri, Desa Argotirto, Desa Sitiarjo, Desa Klepu, Desa Ringinkembar, Desa Tambakrejo, dan Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

“Selain itu, ada Desa Sumberpetung, Desa Kalipare, Desa Kalirejo, dan Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare. Lalu ada Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, dan Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung,” lanjutnya.

Kendati demikian, 8.372 kepala keluarga terdampak kekeringan akibat hujan turun rendah. Sadono mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, saat itu melakukan droping air ke sejumlah desa yang mengalami kelangkaan air bersih.

Tercatat sebanyak 9.038.900 liter air bersih mulai dari tanggal 1 September 2023 hingga 30 November 2023 sudah didistribusikan.

Di tahun 2024 ini, potensi kelangkaan serupa diprediksi akan terjadi. Kata Sadono, kemarau diperkirakan akan terjadi sekitar bulan Juli-Agustus 2024.

“Untuk saat ini masih aman. Diperkirakan Juli-Agustus sudah ada ancaman kekeringan,” pungkasnya. (nif/syn)