MEMOX.CO.ID – Budaya ngopi telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tak pandang usia, budaya ngopi biasa dilakukan oleh kalangan remaja hingga orang dewasa. Bahkan sebagian orang bilang, kalau tidak ngopi hidup rasanya kurang sempurna.
Dikalangan elit pejabat, pengusaha, mahasiswa, politikus dan kelompok masyarakat lainnya berasumsi bahwa dengan ngopi semua urusan jadi beres. Tak terkecuali dengan urusan politik. Pilihan tiap orang boleh beda. Tapi dengan ngopi, pilihan bisa jadi satu. Segelas kopi penyatu perbedaan pilihan politik.
Nah, kaitannya dengan budaya ngopi. Wilayah Kabupaten Malang yang kaya dengan sumber daya alamnya memiliki potensi kopi nomor wahid. Produksi kopi dari petani di Kabupaten Malang sudah tersohor hingga manca negara.
Sentra produksi kopi di Kabupaten Malang antara lain di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudho, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Lawang, Singosari, Jabung termasuk dilereng Gunung Kawi, tepatnya di Kecamatan Wonosari serta di Kecamatan Poncokusumo.
Melihat fakta ini, bila potensi sumber daya alam itu dikelola dengan cara lebih baik lagi. Maka akan mendatangkan usaha baru, selanjutnya kesejahteraan petani kopi akan lebih baik lagi dari yang ada sekarang ini.
“Saya yakin kedepan wisatawan dari dalam dan luar negeri semakin gandrung dengan produksi kopi dari Kabupaten Malang. Sekarang tingga menunggu waktunya saja. Apalagi pemerintah terus mengencarkan promosi wisatanya. Budaya ngopi tak akan pernah lepas dari kehidupan masyarakar Indonesia,” ungkap Ahmad Irawan.