Sidoarjo, Memox.co.id – Puluhan tahun dua lokasi di Desa Keper, Kecamatan Krembung belum tersentuh program bantuan pembangunan. Diantaranya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), berjarak 1 Km antara Desa Keper menuju Desa Kedungsumur.
Dan saluran avor tanpa plengsengan yang melintasi Desa Wangkal, Desa Keper, Desa Kebakalan, dan Desa Kedungsolo, Kecamatan Porong sepanjang 8 Km yang dibutuhkan warga dan para petani, agar dapat merasakan pembangunan yang merata.
Pj. Kepala Desa Keper Khusnul Khotimah didampingi Sekertaris Desa Ardi Perdana Sukma melalui Kepala Dusun Bogem Suyadi membenarkan bahwa didua lokasi itu sangat membutuhkan PJU. “Selain lampu Penerangan Jalan Umum, juga membutuhkan plengsengan pada saluran avor. Tujuannya untuk memberikan rasa kenyamanan berkendara, bagi warga maupun pengguna jalan. Dikarenakan saat ini kondisinya, ketika malam hari nampak gelap gulita,” ujarnya, Selasa (15/09/2020).
Hal sama juga pada saluran avor, yang membentang di beberapa desa itu tidak ada plengsengan. Sehingga dilokasi masih berupa tanah, mudah longsor dan mengalami pendakalan. “Dikawatirkan dimusim hujan nanti, air didalam saluran avor akan meluap, meluber menggenangi area persawahan. Sehingga menimbulkan kerugian, pada petani yang lebih besar, “ ungkap Suyadi.
Menurut Suyadi, persoalan PJU dan saluran tanpa plengsengan itu, Pemerintah Desa Keper sudah mengajukan sejak 5 tahun yang lalu, namun sampai sekarang tidak ada realisasinya.
Usulan melalui proposal dan Musrenbangdes juga tidak ada realisasinya, padahal para petani dan warga sering mengadukan persoalan ini ke kantor desa. Tetapi apa dayaa kerena minimnya anggaran yang dimiliki desa, sehingga tidak dimungkinkan untuk membangun karena menelan biaya cukup besar. “Kami berharap kepada intansi terkait di Kabupaten Sidoarjo, segera merealisasikan pengadaan program bantuan pembangunan. Sehingga kedepan dapat meningkatkan perekonomian warga, terutama para petani agar bisa meningkatkan hasil pertaniannya untuk ketahanan pangan,” tambahnya Suyadi. (gus/ono)