MEMOX.CO.ID – Melihat tingginya angka kebakaran pada tahun 2023 yang mencapai sekitar 194 perkara di Kabupaten Malang, dibandingkan tahun 2022 yang hanya sekitar 75 perkara, membuat Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang Sigit Yuniarto mengeluh kekurangan posko.
“Saat ini hanya ada tiga Posko Damkar saja,” katanya, Senin (22/1/2024) saat ditemui di kantornya.
Tiga Posko Damkar tersebut, lanjut Sigit, berada di Kecamatan Kepanjen, kemudian di Mako Damkar Kota Malang itu sendiri, dan terakahir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Padahal, melihat luas wilayah Kabupaten Malang yang begitu besar dengan total kecamatan mencapai 33 kecamatan, harusnya ada tujuh posko damkar di Kabupaten Malang.
“Hal itu akan mendekatkan ke lokasi kejadian dan proses percepatan pemadaman,” katanya.
Apalagi imbuh Sigit, standard minimal tiba ke lokasi harus 15 menit dari adanya info kebakaran. Dengan kondisi yang sekarang maka ia menyebut sangat susah.
Bayangin saja, terjadi kebakaran hebat di Kepanjen misalnya, dari Mako Damkar yang berlokasi di Jalan Merdeka Timur No.3, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang diberangkatkan menuju lokasi, itu sudah tidak bisa ditempuh 15 menit. Karena keluar dari Mako harus melewati Kota Malang
“Pasti ada keterlambatan. Terkhusus juga tidak ada hidran. Harus ngambil air di sungai juga. Maka memang seharusnya ada tujuh posko damkar yang tersebar di beberapa wilayah. Mulai dari Kecamatan Ngantang, itu harus ada. Kemudian Dampit, Turen dan Donomulyo,” pungkasnya. (nif/fik)
