Tolak Gate 13 Dibongkar, Massa Aksi Geruduk Kantor Bupati Malang

Tolak Gate 13 Dibongkar, Massa Aksi Geruduk Kantor Bupati Malang
Massa aksi geruduk kantor Bupati Malang. (foto:nif)

MEMOX.CO.ID – Puluhan keluarga korban tragedi Kanjuruhan kembali mendatangi kantor Bupati Malang yang berlokasi di Jalan Merdeka Timur No 3, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Senin (22/1/2024) siang. Mereka menolak pembongkaran Gate 13 Stadion Kanjuruhan yang mereka sangat penting sebagai saksi bisu tragedi yang merenggut 135 orang korban itu.

Didampingi Kordinator LBH Surabaya Pos Malang Daniel Siagian, massa aksi membentangkan spanduk dan masuk menuju ke Pendopo Agung Kabupaten Malang.

Kemudian massa duduk di pendopo dengan mengatakan ingin menemui orang nomor satu di Pemkab Malang untuk menyampaikan aspirasi penolakan diruntuhkannya gate 13 Stadion Kanjuruhan. Sebagai mana diketahui, tempat itu disinyalir hilangnya ratusan nyawa pada tragedi 1 Oktober 2022 lalu.

Namun Bupati Malang M Sanusi pada saat itu sedang berhalangan hadir. Massa aksi ditemui oleh Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Firmando Hasiholan Matondang.

Daniel Siagian yang sering disapa Daniel menuturkan, mereka (keluarga korban) ini adalah warga yang pantang menyerah dan tidak tergoda terhadap godaan materi apapun.

“Mereka terus menuntut keadilan, menolak gate 13 dirobohkan. Biarkan begitu saja,” katanya.

Sebab, gate 13 menyimpan tragedi pilu tahun 2022 lalu. Kemudian itu bukan sebatas bangunan, benda mati yang tak ternilai, namun ada suatu historis locus hilangnya 135 nyawa dalam tragedi sepak bola.

“Didalam undang-undang hak asasi manusia bahwa, korban pelanggaran HAM berhak atas hak reparasi, salah satunya adalah jaminan ketidak berulangan,” katanya.

Salah satu bentuk jaminan ketidak berulangan adalah banguan memorial dibiarkan agar tidak dilupakan dan tidak keberulangan. Sehingga akan mengenang kejadian luar biasa pembantaian manusia.

Dalam kesempatan yang sama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Devi Athok menerangkan, dirinya berharap tidak ada perubahan apapun di gate 13.

“Kalau memang tribunnya mau ditutup gak papa, dalam tangga dan pintu jangan diotak atik, yang lainnya bisa,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kadispora Firmando Hasiholan Matondang menyebut saat ini masih menunggu usulan-usulan tentang gate 13.

“Nanti akan diundang. Karena kiri dan kanan itu harus dipercantik,” katanya.

Kemudian, dari Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nantinya akan duduk bareng bersama Pemkab Malang, PUPR dan stakeholder serta keluarga korban. Hal itu membahas gate 13 tersebut.

“Dimungkinkan akhir Januari akan duduk bareng,” pungkasnya. (nif)