Spektakuler, Jadikan B-TIFF sebagai Daya Tarik Wisatawan Internasional ke Bojonegoro

Opening Ceremony Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF), Sabtu (22/7/2023) malam. (foto;ist)

MEMOX.CO.ID – Opening Ceremony Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF) Sabtu (23/7/2023) malam berlangsung spektakuler. Warga memadati alun-alun Bojonegoro untuk menyaksikan pertunjukan secara langsung.

Pembukaan B-TIFF bertema “The Miracle Of Thengul” ini menghadirkan tamu atau delegasi 4 negara. Acara spektakuler ini diharapkan dapat berkesan dan menjadi daya tarik wisatawan ke Indonesia, khususnya ke Bojonegoro, Jawa Timur.

“Saya ingin memberikan pujian yang luar biasa kepada Ibu Bupati (Anna Mu’awanah), yang telah begitu hebat dan gemerlapnya panggung yang ada di sini,” ujar Said Rachmat, Presiden CIOFF (International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts) Indonesia selaku wadah yang menaungi  Festival Cerita Rakyat dan Kesenian Rakyat.

Pihaknya juga berterima kasih pada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Budiyanto beserta jajaran yang telah membuat acara ini betul-betul merupakan acara internasional yang patut mendapat pujian dan kebanggaan sebagai masyarakat Bojonegoro.

Dia berharap, kegiatan B-TIFF ini bisa berhasil dengan baik sampai acara selesai. Atas nama CIOFF Indonesia, Said mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Ibu Bupati Anna yang telah begitu peduli dengan kebanggaan Indonesia serta bisa mengharumkan nama Indonesia di mata internasional. Antusias masyarakat Bojonegoro menjadi kehormatan baginya untuk bisa hadir menyaksikan festival bertaraf internasional ini.

Selain itu, Said juga berharap, festival ini juga bisa terus dilakukan agar Bojonegoro bisa lebih dikenal di dunia internasional. Sehingga banyak turis asing yang bisa menikmati bagaimana pariwisata yang ada di Bojonegoro serta kuliner khas Bojonegoro.

“Festival Bojonegoro ini akan menjadi festival CIOFF Internasional. Saya berharap dukungan semua warga, jajaran, agar festival ini bisa terus dilakukan sampai dengan 5 tahun ke depan dan festival ini bisa menjadi festival kalender internasional tingkat dunia,” ujarnya.