MEMOX.CO.ID – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mempunyai kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswanya yaitu Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Tujuan dari Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Tim PMM gelombang 5 kelompok 42 yang beranggotakan Adinda Luthfiyah Kinanti Dharmawan, Sherly Kusuma Fitri, Cahya Atmamullah, Muhammad Rayhan Zaky Pratama, dan Aisha Dwi Ardhita. Mereka dari program studi teknik industri. Tim PMM tersebut mempunyai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Rini Pebri Utari, S.Pd., M.T.
Kegiatan PMM dilakukan di Desa Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Desa tersebut memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah namun warganya tidak merawat dengan baik setiap tanaman yang mereka tanam, jadi, mereka hanya menanam dan memanen ketika tanamannya siap panen tanpa merawatnya. Maka dari itu, tim kami mengadakan sosialisasi dengan judul materi “Cara Merawat Pohon Durian agar Cepat Berbuah” dengan narasumber PPL dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jatirejo yaitu Ibu Mapita S.P.
Pada sosialisasi pemateri menyampaikan bagaimana pengelolaan penyiraman/pengairan yang baik, sanitasi lahan untuk wilayah pegunungan, penggemburan tanah yang bertujuan untuk menjaga sirkulasi udara dalam tanah, pruning atau pemangkasan untuk penjarangan agar pohon tidak terlalu rimbun, dan pemupukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.
Setelah semua materi disampaikan warga pun ada yang bertanya, “Berapa perkiraan jarak cabang ke tanah yang efektif, bu?” jawaban dari pemateri yaitu 1,5-2 meter. Selain itu ada juga yang bertanya lagi, namanya Bapak Ponadi, “Bagaimana solusinya apabila pohon durian yang sudah berubah berkali-kali tetapi buahnya keras dan tidak bisa dimakan?”. Ibu Mapita menjawab, “Langkah awal yang harus dilakukan yaitu pemotongan pucuk dan pengurangan cabang-cabang inti, bertujuan agar nutrisi yang terserap mencukupi. Apabila sudah melakukan cara tersebut tetapi hasilnya masih sama, maka langkah selanjutnya yaitu pemotongan batang inti setinggi 1,5 meter sampai 2 meter. Setelah itu dilakukan penyambungan menggunakan entres dari pohon durian yang hasilnya sudah maksimal. Jadi batang bawahnya yaitu pohon yang sudah besar, sedangkan entresnya dari pohon lain.”
Dengan diadakannya kegiatan sosialisasi perawatan tanaman durian, diharapkan warga Desa Tawangrejo dapat menerapkan materi-materi yang telah disampaikan dan menjadikan buah durian yang dipanen rasanya manis sehingga bisa menambah niilai jualnya. (*)