Ruwatan Dipercaya Bebaskan Seseorang dari Kutukan Bawa Sial

PIMPIN: KRT Sastrasasangka atau Ki Ajar Jawadipa (Damar Shashangka) memimpin langsung Ruwatan Agung di Istana Gebang Kota Blitar

“Ruwatan merupakan sebuah upacara yang berasal dari Jawa dan digunakan untuk membebaskan atau melepaskan seseorang dari hukuman atau kutukan yang membawa sial atau membahayakan,” kata Hendra Setyawan.

Makna dari Ruwatan Jawa adalah memohon dengan tulus agar orang yang diruwat dapat terbebas dari bencana dan mendapatkan keselamatan.

“Oleh karena itu, upacara Ruwatan dilakukan untuk melindungi manusia dari berbagai bahaya yang ada di dunia,” jelasnya.

Baca juga: Pawai Budaya Marakkan HUT 78 RI di Kota Malang

Dengan melalui upacara ruwatan, masyarakat Jawa berharap agar diri sendiri dan keluarga terlindungi dari bahaya serta mendapatkan keselamatan.

“Ruwatan bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan warisan budaya yang penting bagi masyarakat Jawa dalam menjaga keberlangsungan adat istiadat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya,” pungkas Hendra Setyawan. (fjr)