MEMOX.CO.ID — Halaman Kantor MWC NU Tegalampel, Bondowoso, tampak semarak gelak tawa dan suara riang anak-anak memenuhi udara, menciptakan suasana hangat dan meriah, Minggu (21/9/2025) pagi. Mengenakan kostum beraneka warna, ratusan siswa dari jenjang KB hingga TK/RA tampil penuh percaya diri membawakan lagu kebangsaan Nahdlatul Ulama, Subbanul Wathon.
Acara ini merupakan rangkaian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tegalampel. Selama dua hari, sejak Sabtu hingga Minggu (20–21 September 2025).
Ketua MWC NU Tegalampel, Haryono, menyampaikan bahwa lomba ini bukan sekadar ajang hiburan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana menanamkan kecintaan terhadap NU dan tanah air sejak usia dini.
“Anak-anak ini adalah aset yang akan meneruskan perjuangan NU. Dengan memperkenalkan “Subbanul Wathon” kami ingin menumbuhkan rasa bangga pada tradisi NU sekaligus memperkokoh ajaran Ahlussunah wal Jamaah,”ujar Haryono.
Peringatan Maulid Nabi tahun ini pun terasa lebih hidup. Dari suara mungil anak-anak yang kompak menyanyikan “Subbanul Wathon” terselip doa dan harapan agar perjuangan para ulama dan pendiri NU terus berlanjut di tangan generasi penerus.
Menurut salah satu guru pendamping, yang enggan disebutkan namanya, menerangkan bahwa bagi para guru dan orang tua, momen ini membawa kebanggaan tersendiri. Mereka menyaksikan anak-anak kecil dengan polosnya melantunkan lagu kebangsaan NU karya KH. Wahab Chasbullah yang sarat semangat nasionalisme.
Ia juga menyampaikan tak hanya lomba, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-lembaga pendidikan di Kecamatan Tegalampel. Anak-anak bisa belajar percaya diri tampil di depan umum, sementara guru dan wali murid semakin terikat dalam kebersamaan.
“Melihat mereka menyanyi dengan lantang membuat hati kami terharu. Semoga kelak mereka tumbuh menjadi generasi yang cinta agama dan bangsa,”pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 25 grup dari berbagai lembaga pendidikan di wilayah Tegalampel unjuk kebolehan dalam lomba yang tak hanya menghibur, tetapi juga sarat nilai kebangsaan dan keagamaan.
Tiap grup terdiri dari lima anak yang menampilkan kreativitas masing-masing ada yang tampil serempak dengan gerakan koreografi sederhana, sementara yang lain melantunkan lagu sambil mengibarkan bendera merah putih dengan penuh semangat.(rif/syn)






