Sampai saat ini, lanjut Syuhadak, tercatat yang mendaftar online sebanyak 40 penerima manfaat, dan offline baru lima. Mereka datang dari sebagian wilayah Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Surabaya.
“Siapapun Wali Kotanya, kita berharap kegiatan tetap berlanjut, sekaligus sebagai terobosan dan media peluang dakwah di masa kini bagi kawula muda,” terangnya.
Sementara, Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengapresiasi atas keputusan yang diambil peserta untuk fokus dan tulus berhijrah dengan menghapus tato di tubuhnya.
“Alhamdulillah, saya lihat kehadirannya dinanti-nanti. Buktinya tiap gelarannya, banyak yang datang, ada yang baru bahkan ada yang sudah sampai tahap bersih. Ini menjadi kebahagiaan bagi kegiatan sederhana ini sangat besar maknanya,”terangnya.
Wali Kota juga berpesan apabila melihat saudara, teman atau kerabat yang masih memiliki tato di tubuhnya, untuk merangkul dan memberikan wawasan serta edukasi terkait adanya program ini. Sehingga tergerak melakukan hijrah dan menghapus tatonya.
“Jangan dikucilkan. Justru disupport, beri motivasi agar tergerak untuk hijrah dan mau menghapus tatonya,” pungkas Hadi Zainal Abidin. (hud/ono).