MEMOX.CO.ID – Hijrah banyak terkandung hikmah yang dapat dilihat secara langsung dampaknya. Salah satunya keinginan kuat menghapus tato. Puluhan penerima manfaat dari berbagai kalangan usia mengikuti hapus tato secara gratis di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo, Minggu (24/09/2023). Mereka sebagian besar memiliki keinginan untuk berhijrah.
Mohamad merupakan satu di antara puluhan orang yang mengikuti hapus tato. Warga Sebaung Gending Kabupaten Probolinggo ini bertekad membersihkan gambar tato kupu-kupu di dadanya karena sudah mengikuti treatment selama tiga kali.
“Harus sabar dan ikuti jadwalnya. Alhamdulillah, sekarang sudah bersih tuntas. Tadi dilihat dan disemangatin oleh Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Selama menjalani treatment hanya menyiapkan donasi terbaik, selebihnya gratis. Terima kasih Pemkot, dan Pak Wali,” ucap Mohamad.
Ketua Dewan Dakwah Kota Probolinggo Syuhadak mengatakan, hijrah hapus tato yang digelar bersama Pemkot, tanpa dipungut biaya kepada peserta. Antusias warga mengikuti hapus tato begitu tinggi. Namun karena keterbatasan tenaga dan peralatan hapus tato, panitia membatasi 45 orang. Proses hapus tato dilakukan secara bertahap dengan menggunakan metode sinar laser.
“Kami bersyukur, hijjrah hapus tato ini menjadi kegiatan rutin. Tak terasa, sudah memasuki tahap ke 5. Sekaligus wujud refleksi tahun terakhir kepemimpinan Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Hijrah bukan hanya soal proses namun juga butuh progres,”tuturnya.
Tak hanya itu, peserta yang mendaftar kali ini terpantau ada penurunan. Baik yang mendaftar secara daring maupun luring. Angka ini, terbilang menurun, bila dibandingkan pelaksanaan sebelumnya.
Kegiatan pertama sebanyak 90 peserta, meningkat di pelaksananaan berikutnya sebanyak 98. Angka ini terus bertambah menjadi 121 peserta di tahun 2021 lalu. Kemudian sempat menurun ke angka 74. Bulan Maret berjumlah 80 orang, dan sekarang tercatat ada sekitar 45 peserta penerima manfaat.
“Penurunan angka disebabkan ketidakpahaman peserta terkait informasi online yang diakses. Kemungkinan besar banyak yang tidak paham online, jadi pakai link. Namun yang offline juga banyak. InsyaAllah banyak yang daftar,”kata Syuhadak.