Opini  

Peran Wanita dalam Dunia Agribisnis

Rumaisya Qurota A'yun

Oleh: Rumaisya Qurota A’yun, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang

MEMOX.CO.ID – Di balik semakin berkembangknya agribisni , terdapat kekuatan yang sering diabaikan namun tak kalah pentingnya: peran wanita dalam agribisnis. Jauh dari stereotip tradisional, wanita hari ini bukan hanya “pendamping” dalam pertanian, melainkan pionir, pengelola, dan inovator yang berdaya dalam setiap aspek industri pertanian.

Pertanian, sebagai tulang punggung ekonomi global, tidak dapat mengabaikan kontribusi nyata yang wanita berikan. Mereka tidak hanya menjadi garda terdepan dalam produksi pertanian, tetapi juga memegang kendali strategis dalam manajemen agribisnis, pemasaran produk, dan bahkan mendefinisikan arah inovasi di sektor ini. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang bagaimana peran wanita membentuk dan mengarahkan masa depan agribisnis.

Pandangan umum yang menganggap pertanian sebagai urusan laki-laki telah lama dipatahkan oleh peran wanita yang nyata dalam sektor ini. Dari penanaman hingga panen, wanita tidak hanya terlibat sebagai pekerja keras di ladang, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keberlanjutan pertanian keluarga. Wanita petani tidak hanya sekadar pelaksana, melainkan perencana yang cerdas dalam menentukan jenis tanaman, pemilihan metode tanam, dan strategi pemeliharaan tanaman. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam tentang pertanian, yang telah menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Peningkatan peran wanita dalam pertanian telah berdampak positif pada berbagai aspek, termasuk (1) Peningkatan produktivitas pertanian, (2) Peningkatan kualitas produk pertanian, (3) Peningkatan kesejahteraan keluarga petani, (4) Peningkatan ketahanan pangan. Wanita petani adalah bagian penting dari industri pertanian. Mereka bekerja keras untuk menghasilkan makanan yang kita makan, dan mereka memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan pertanian di masa depan. Seperti yang dijelaskan oleh Maulana (2022) Peran wanita dalam pengelolaan hingga budidaya sangat penting, karena mereka memiliki keahlian dan dedikasi yang tinggi dalam menjaga dan mengembangkan kegiatan pertanian.

Kisah sukses di dunia agribisnis tidak hanya didominasi oleh pria. Wanita juga telah memainkan peran penting dalam manajemen agribisnis, mengubah paradigma bahwa laki-laki adalah yang dominan di ranah ini. Dalam ranah pengelolaan keuangan, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan tingkat tinggi, wanita telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang mampu dan membawa perspektif yang berbeda dan berharga. Keterlibatan wanita di level manajerial tidak hanya memperkuat efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inklusif. beberapa contoh peran wanita dalam manajemen agribisnis (1) Pemimpin perusahaan agribisnis, (2) Direktur keuangan, (3) Direktur pemasaran, (4) Direktur operasional, (5) Pengusaha agribisnis. Wanita telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan agribisnis. Mereka telah membantu meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inklusif.

Wanita memainkan peran penting dalam pemasaran dan distribusi produk pertanian. Mereka memiliki keterampilan unik yang dapat membantu meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar global. Wanita memiliki keterampilan interpersonal yang kuat, yang dapat membantu mereka membangun hubungan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan. Mereka juga memiliki keterampilan komunikasi yang baik, yang dapat membantu mereka menyampaikan pesan tentang produk mereka secara efektif. Selain itu, wanita cenderung lebih kreatif dan inovatif, yang dapat membantu mereka mengembangkan strategi pemasaran yang unik dan menarik.

Wanita telah memainkan peran penting dalam membawa produk pertanian ke panggung global. Misalnya, wanita telah membantu mengembangkan merek produk pertanian, mempromosikan produk di pasar internasional, dan menegosiasikan kontrak dengan pembeli grosir. Peningkatan keterampilan pemasaran dapat membantu wanita petani atau pengusaha agribisnis memasarkan produk mereka dengan lebih efektif. Ini dapat membantu mereka mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan. Wanita telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan pemasaran dan distribusi produk pertanian. Mereka telah membantu meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar global dan meningkatkan pendapatan petani. Hal ini sejalan dengan pedapat Suradisastra (1998) Wanita memiliki peran dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan pertanian. Mereka juga mengambil keputusan dalam proses produksi, seperti dalam pemilihan jenis tanam, penggunaan pestisida, dan pengambilan keputusan dalam proses penjualan produk pertanian

Inovasi dalam pertanian tidak hanya menjadi domain para ilmuwan laki-laki. Wanita juga memainkan peran penting dalam penelitian dan pengembangan varietas tanaman baru, teknologi pertanian yang lebih efisien, dan solusi berkelanjutan. Wanita memiliki perspektif yang unik yang dapat membantu mereka mengembangkan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan untuk tantangan dalam pertanian modern. Mereka cenderung lebih berorientasi pada detail dan lebih memperhatikan dampak lingkungan dari praktik pertanian. Selain itu, wanita sering kali lebih kreatif dan inovatif, yang dapat membantu mereka mengembangkan solusi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Kalibata (2023) menjelaskan Wanita adalah agen perubahan yang kuat dalam pertanian. Mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengembangkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk tantangan yang kita hadapi.

Peran wanita tidak terbatas pada produksi dan manajemen, tetapi juga mencakup pendidikan dan pelatihan. Wanita menjadi agen perubahan di komunitas mereka, memberikan pendidikan tentang praktik pertanian yang berkelanjutan, manajemen risiko, dan diversifikasi usaha. Mereka tidak hanya menjadi inspirator lokal tetapi juga mentornya, membantu membangun generasi pemimpin pertanian yang tangguh dan berwawasan ke depan. Meskipun peran wanita semakin diakui, tantangan masih ada. Di beberapa daerah, akses terbatas terhadap sumber daya, pendidikan, dan pelatihan menghambat kemajuan wanita dalam agribisnis. Artinya, perlu adanya upaya kolektif untuk memastikan bahwa kesempatan yang sama dapat diakses oleh semua wanita, tanpa memandang latar belakang atau lokasi geografis.

Melalui tulisan ini, kita dapat melihat dengan jelas bahwa wanita bukan hanya bagian dari agribisnis; mereka adalah pilar utama yang membentuk masa depan sektor ini. Dari produksi hingga manajemen, pemasaran, inovasi, dan pendidikan, peran wanita terbukti krusial untuk keberlanjutan dan pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan. Untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, penting untuk terus mendorong inklusi dan memberikan dukungan yang diperlukan agar peran wanita dalam agribisnis terus berkembang. (*)