Oleh: Viola Emylia, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang
MEMOX.CO.ID – Individu yang lahir anatara tahun 1997-2012 kerap kali disebut Generasi Z atau Gen Z. Generasi ini lahir ditengah derasnya arus informasi dan pesatnya kemajuan teknologi yang membuat mereka tak terlepas dari dunia maya atau media sosial. Media sosial dapat menyebabkan kecenderungan penyimpangan perilaku yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental. Dimana mereka dengan mudah mengakses informasi diluar sana tentang isu-isu seperti tindak kekerasan, bullying, bahkan fenomena bunuh diri yang marak terjadi saat ini. Sehingga mereka akan mudah terpengaruh untuk melakukan hal yang sama atau bahkan merasa takut dengan adanya isu-isu tersebut yang dapat menyebabkan kecemasan dan mengganggu kesehatan mental mereka.
Kesehatan mental saat ini menjadi salah satu permasalahan kesehatan/isu yang sedang gencar dibicarakan di dunia maupun di Indonesia. Menurut Journal of Abnormal Psychology, menyatakan bahwa melonjaknya angka gangguan kesehatan mental tidak terjadi pada individu berusia di atas 26 tahun. Yang lebih rentan menderita masalah kesehatan mental adalah usia remaja dan dewasa muda yang kini usianya 20-an atau Gen Z. Meskipun begitu, Gen Z adalah generasi yang paling ‘aware’ dengan kesehatan mental. Hal ini dibuktikan dengan penelitian American Psychological Association (APA) yang menyatakan gen Z adalah generasi yang lebih banyak melaporkan permasalahan kesehatan mental mereka dan mereka juga telah atau sedang menerima pertolongan profesional untuk permasalahan mental mereka.
Adanya kesadaran terhadap kesehatan mental yang dimiliki Gen Z membuat banyak dari mereka secara aktif mencari cara bagaimana meningkatkan kesehatan mental mereka dengan melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Ada beberapa olahraga atau aktivitas fisik yang saat ini sedang gencar atau tren dikalangan Gen Z, seperti Running, pilates, yoga aerial, gym, bersepeda, Pound Fit, dan lain sebaginya. Dengan aktivitas-aktivitas tersebut dapat membantu meredakan stres, meningkatkan mood, serta meningkatkan fungsi otak, kemampuan berpikir dan mengingat, serta memperlancar sirkulasi peredaran darah.
Olahraga dan aktivitas fisik memiliki berbagai peran terhadap kesehatan mental, antara lain:
- Aktivitas fisik mempengaruhi kesehatan mental pada beberapa cara positif. Ketika kita berolahraga, tubuh kita akan melepaskan endorfin yang merupakan hormon “kebahagiaan” alami. Hal ini, dapat membantu meredakan stres, meningkatkan mood, melepaskan ketegangan, dan menumbuhkan perasaan positif.
- Olahraga dan aktivitas fisik berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur yang lebih baik. Aktivitas fisik yang teratur membantu mengatur pola tidur yang lebih baik, sehingga dapat membantu dalam menghadapi tekanan dengan lebih baik.
- Olahraga dan aktivitas fisik dapat memberikan Gen Z waktu untuk meninggalkan kehidupan sehari-hari yang penuh tekanan, sehingga dapat membantu memperbaiki konsentrasi dan mengurangi kecemasan.
Selain memberikan manfaat fisik dan mental, olahraga dan aktivitas fisik juga dapat membantu Gen Z dalam membangun hubungan sosial yang sehat. Mengikuti aktivitas fisik bersama seperti olahraga tim atau bergabung dalam klub olahraga dapat memberikan kesempatan untuk bertemu dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama. Hal ini, membantu memperkuat ikatan sosial dan mendukung jaringan sosial yang positif, yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan emosional.
Lalu, kapan kamu akan mulai berolahraga dan melakukan aktivitas fisik ? (*)