MEMOX.CO.ID – Sebanyak 170 posyandu se-Kota Mojokerto dipastikan akan mendapatkan antropometri kit yang dibagikan oleh Pemerintah Kota Mojokerto.
Dimana sejak tahun 2022 lalu sudah 44 posyandu yang mendapatkan alat ukur ini sedangkan sisanya akan mendapatkan secara bertahap akan diberikan tahun ini, yaitu untuk 106 posyandu pada tahap pertama dan 20 posyandu pada tahap kedua.
Secara simbolis Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan antropometri kit kepada para kader motivator di Ruang Pertemuan Kelurahan Balongsari, pada Rabu (01/11/2023).
Wali Kota menegaskan bahwa mewujudkan zero new stunting adalah prioritas Pemkot Mojokerto serta untuk menyukseskan program nasional. Dan untuk mewujudkan hal tersebut sudah dilakukan berbagai intervensi dengan memberikan pendampingan serta vitamin dan bantuan permakanan yang diberikan kepada calon pengantin, ibu hamil sampai melahirkan.
Baca juga: Bupati Mojokerto Ajak Santri Berkontribusi Positif untuk Negeri
“Tidak hanya melalui program-program pendampingan, bantuan permakanan, bantuan vitamin tapi juga bagaimana alat-alat yang digunakan untuk mengukur bayi ini juga alat yang terstandar sesuai yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan,” jelasnya.
Dengan digunakannya antropometri kit yang sesuai standar, Ning Ita sapaan akrab Wali kota berharap data yang disajikan terkait dengan jumlah balita stunting ini benar-benar data riil yang angkanya semakin hari semakin menurun.
Baca juga: DPRD Kota Mojokerto Umumkan Pemberhentian Masa Jabatan Wali Kota
“Ibu-ibu para kader, alat yang baru ini adalah alat yang terstandarisasi dari Kemenkes, kita ikhtiarkan bersama-sama dengan alat ini bayi yang diukur semua datanya adalah data yang valid, sehingga nanti yang dilaporkan oleh dinkes ke aplikasi EPPBGM itu datanya valid,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) dr. Farida Mariana menjelaskan bahwa dalam kegiatan yang digelar oleh Dinkes kali ini adalah mengkolaborasikan kegiatan penanganan dan pengendalian stunting dengan promosi kesehatan.
“Kami mengkolaborasikan penanganan dan pengendalian stunting dengan promosi kesehatan jantung bagi kader motivator di Kelurahan Balongsari serta edukasi bagaimana memberikan makanan sehat untuk anak kepada para kader motivator di Kelurahan Wates,” terangnya. (tin)