MEMOX.CO.ID – Setelah plroda perekonomian Kota Batu mulai berjalan sejak Pasar Among Tani Beroperasi, Pemkot Batu menghimbau agar pedagang selalu menjaga kebersihan dan keteriban pasar. Hal ini juga berkaitan dengan Diskoperindag untuk terus melakukan kegiatan sesuai jadwal untuk menuntaskan kegiatan relokasi pedagang hingga November nanti.
Hal ini disampaikan oleh Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai ketika dikonfirmasi pada Ravu (25/10/2023). “Kami harap semua bisa menjaga kebersihan dan ketertiban ini baik pedagang maupun Diskoperindag. Jadi perpindahan seluruh pedagang hingga kelengkapan sarpras di pasar tradisional harus bisa terpenuhi,” katanya.
Menurutnya, dari segi fisik bangunan Pasar Among Tani sudah sangat baik, sehingga PR yang harus dituntaskan oleh Pemerintah Daerah adalah pengelolaan pasar, parkir, keamanan dan kebersihan pasar termasuk memastikan seluruh hak pedagang terpenuhi atau dipindah seluruhnya. Terlebih kenyamanan untuk pedagang dan konsumen serta pengunjung yang berada di pasar terutama terkait kebersihan, ketertiban dan kerapihan pasar yang porosnya adalah tugas Pemerintah melalui UPT yang bertugas di pasar bersama dengan seluruh pedagang.
Beberapa hal tersebut harus bisa dijaga komitmen secara bersama agar nantinya Pasar Induk Among Tani Batu bisa bertahan lama dan juga ramai. “Jadi mari kita jaga kebersihannya, jaga ketertibannya dan jaga kerapihannya. Serta terpenting keramahan kita didalam melayani agar Pasar Induk bisa menjadi pusat perputaran ekonomi warga Kota Batu,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan bahwa saat ini sudah ada 80 persen pedagang atau 1.356 yang mengambil kunci untuk kios mereka dari total 1.714 pedagang. Sedangkan sisanya 356 kios belum diambil kuncinya. Sedangkan sisanya yang belum mengambil kunci akan mengikuti undian tahap II.
“Pedagang yang belum mengambil kunci karena adanya beberapa kekurangan administrasi, diantaranya ada SK pedagang yang hilang dan yang dulunya tidak aktif berjualan. Meski begitu kami akan memproses semuanya agar para pedagang haknya terpenuhi, khususnya bagi pedagang yang SK nya hilang. Begitu juga terkait colokan listrik akan kami koordinasikan lebih lanjut agar segera ada tindakan,” tegasnya.
Begitu juga dengan retribusi bagi pedagang, diungkapnyan saat ini Perda terkait Pengelolaan Pasar Induk masih dilakukan pembahasan dengan legislatif. Ketika Perda selesai dilakukan pembahasan maka nanti berapa besar retribusi yang harus dibayar pedagang segera disosialisasikan termasuk pengelolaan parkir, nantinya akan menggunakan gate parkir.
Harapan retribusi parkir di Pasar Induk bisa maksimal, sedangkan untuk juru parkir, pihaknya memastikan tetap menggunakan jukir yang sebelumnya bekerja di pasar yang lama. Sedangkan untuk fasilitas yang ada di pasar, diantaranya seperti WiFi, pusat kuliner dan lainnya dipastikan sudah siap dan pihakmya segera melakukan rekrutmen petugas kebersihan yang saat ini masih mengandalkan dari tenaga internal UPT Pasar Induk Among Tani dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu.
Perlu diketahui bahwa Pasar Induk Among Tani Batu dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi. Sementara pada lantai tiga, akan disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. (rul)