MEMOX.CO.ID – Asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina, Vatikan, pada Kamis (8/5/2025) malam, menandai berakhirnya konklaf dan terpilihnya paus baru bagi Gereja Katolik sedunia. Kardinal Robert Francis Prevost (69) dari Amerika Serikat (AS) memperoleh dukungan terbanyak dalam pemungutan suara putaran ketiga, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada April lalu.
Paus Pertama dari Amerika Serikat

Dengan terpilihnya Kardinal Prevost, sejarah baru tercipta dalam Gereja Katolik. Ia menjadi Paus Leo XIV, sekaligus paus pertama yang berasal dari AS. Pengambilan nama “Leo” dinilai sebagai penghormatan terhadap para pendahulunya yang membawa pembaruan dalam gereja.
Paus Leo XIV terpilih pada hari kedua konklaf setelah melalui tiga putaran pemungutan suara. Sebagai pemimpin spiritual bagi sekitar 1,4 miliar umat Katolik di dunia, tanggung jawabnya sangat besar di tengah tantangan global saat ini.
Pesan Damai dan Persatuan
Dalam pidato pertamanya di Lapangan Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan. Di hadapan ribuan umat yang berkumpul, ia berdoa agar semua orang memperoleh kedamaian dan mengajak umat manusia untuk membangun dialog.
“Bantu kami membangun jembatan dialog dengan bersatu untuk menjadi satu umat di dunia selamanya,” ujarnya dengan penuh harapan.
Pernyataannya ini dinilai sebagai sinyal kuat untuk memperkuat hubungan antaragama, mengatasi konflik global, dan mendorong kerja sama kemanusiaan.
Profil Paus Leo XIV
Robert Francis Prevost sebelumnya menjabat sebagai Prefek Kongregasi bagi Para Uskup dan dikenal sebagai tokoh yang moderat serta berpengalaman dalam urusan gereja global. Ia juga aktif dalam misi kemanusiaan di Amerika Latin dan Afrika.
Dengan latar belakangnya sebagai seorang misionaris dan pemimpin gereja yang dihormati, harapan besar tertumpu pada kepemimpinannya untuk membawa Gereja Katolik ke arah yang lebih inklusif dan relevan di era modern.
Dukungan dari Seluruh Dunia
Umat Katolik di berbagai negara menyambut gembira terpilihnya Paus Leo XIV. Presiden AS menyampaikan ucapan selamat dan berharap kerja sama dalam isu-isu kemanusiaan. Sementara itu, para pemimpin dunia juga mengapresiasi pilihan nama Leo XIV, yang dianggap melanjutkan semangat reformasi gereja.
Kini, semua mata tertuju pada langkah pertama Paus Leo XIV dalam memimpin Gereja Katolik. Apakah ia akan melanjutkan warisan Paus Fransiskus atau membawa terobosan baru? Waktu yang akan menjawabnya. (crys)