Oleh: Restu Putri Kinasih, Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
MEMOX.CO.ID – Seiring dengan berjalannya waktu perubahan struktur masyarakat pada pola hidup serta perubahan pada pola makan yang terjadi, pesatnya perkembangan zaman juga mempengaruhi perubahan pada pola makan yang terjadi di masyarakat contohnya, masyarakat cenderung lebih sering memilih mengkonsumsi makanan cepat saji dikarenakan dari penyajian makanan yang cepat hal tersebut juga didukung oleh kemudahan untuk mendapatkan makanan tersebut. Hal tersebut diketahui dapat memicu terjadinya peningkatan penyakit tidak menular maupun penyakit degeneratif. Salah satu contoh penyakit tidak menular yang paling sering terjadi akibat dari pola makan dan aktivitas fisik yaitu penyakit diabetes melitus.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya kenaikan gula darah disebabkan oleh terganggunya hormon insulin. Gejala yang dirasakan oleh penderita diabetes melitus sendiri sering kali silent killer dikarenakan tidak disadari oleh penyandangnya dan diketahui jika sudah terjadinya komplikasi. diabetes melitus dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit hingga ke bagian jantung. Banyaknya kasus penyakit diabetes melitus sendiri membuat International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa prevalensi diabetes melitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan diabetes melitus sebagai penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia, bahkan di Indonesia sendiri menjadi kasus kematian terbesar keenam di dunia akibat diabetes dengan jumlah mencapai 236 ribu pada 2021.
Banyak yang beranggapan bahwa penyakit diabetes melitus terjadi karena faktor masalah keturunan atau genetik, melainkan dapat terjadi dikarenakan pola makan serta pola hidup yang tidak teratur. diabetes melitus sendiri dibagi menjadi 2 tipe, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Penyebab terjadinya diabetes melitus tipe 1 adalah kondisi medis dimana kadar gula dalam darah yang melebihi batas normal dan diakibatkan oleh tubuh tidak mampu menghasilkan hormon insulin secara optimal. Insulin adalah hormon alami yang diproduksi oleh pankreas, fungsi dari insulin adalah untuk membantu penyerapan glukosa dalam sel tubuh untuk mengontrol kadar gula darah. Glukosa yang
terkandung dalam sel tubuh itu sendiri adalah sumber utama energi tubuh yang berasal dari makanan, namun terkadang tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak menggunakanya dengan baik. Diabetes melitus tipe 1 ini menimbulkan gejala komplikasi kesehatan seperti retinopati diabetik yaitu kerusakan pembuluh darah kecil di mata, saraf, dan ginjal. Jika seseorang sudah mengidap penyakit ini, salah satu cara penyembuhanya dilakukan penyuntikan insulin ke dalam jaringan lemak tepat di bawah kulit. Selanjutnya diabetes melitus tipe 2, yang mana kasus diabetes melitus di seluruh dunia umumnya didominasi pada tipe ini. Penyebab timbulnya penyakit diabetes melitus tipe 2 ini seringkali dianggap remeh dikarenakan faktor utamanya berasal dari kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat. Pada diabetes tipe 2, tingginya kadar gula darah terjadi akibat resistensi insulin, yaitu kondisi sel ketika tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik. Ada dua kondisi saling terkait yang menyebabkan terjadinya diabetes tipe 2, yaitu: Sel-sel pada otot, hati. Dari kasus penyakit ini belum ada yang dapat membuktikan secara klinis yang menyatakan diabetes bisa disembuhkan secara total melalui obat – obatan alami yang mana kemungkinan penderita penyakit diabetes tidak bisa sembuh selama hidupnya.
Penyakit diabetes melitus ini memiliki 2 gejala, yaitu gejala utama dan gejala tambahan. Gejala utama yang sering kali dirasakan ialah sering merasa lapar dan mudah merasakan kelelahan. Mudahnya lelah yang dirasakan oleh penderita diabetes disebabkan kurangnya insulin pada tubuh yang menghasilkan energi. kemudian masalah kulit dan mulut yang menyebabkan perubahan pada warna kulit yang menghitam pada bagian leher dan ketiak. Terlebih lagi, diabetes juga membuat mulut terasa kering. Hal ini disebabkan oleh cairan tubuh yang terus-menerus dikeluarkan. Penurunan berat badan yang drastis mendapatkan energi dari glukosa yang sudah diolah. Namun, pengolahan glukosa tidak akan terjadi saat insulin dalam tubuh tidak diproduksi dengan cukup. membuat tubuh menjadi terlihat kurus. selanjutnya gejala yang sering dirasakan oleh penderita diabetes melitus adalah luka yang sulit sembuh. Luka yang sulit sembuh disebabkan peredaran darah yang terganggu. Hal ini menyebabkan aliran darah dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat. Penyempitan arteri akhirnya menghambat suplai darah yang kaya oksigen dan nutrisi. Padahal, oksigen dan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan luka. Penanganan agar luka tersebut tidak busuk dengan cara penanganan yang berbeda dengan lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk membantu mempercepat penyembuhan. Semakin cepat penyembuhannya, semakin kecil kemungkinan terjadinya infeksi. langkah – langkah yang perlu dilakukan antaranya, merawat luka secara rutin, mengurangi tekanan pada luka, menghilangkan sel dan jaringan kulit mati, pastikan luka selalu bersih dan tertutup ,dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Hal ini terjadi karena ada bagian saraf yang rusak. Jika terus dibiarkan, kerusakan saraf ini bisa menjadi permanen dan tidak bisa lagi disembuhkan. Hal lain yang mungkin terjadi adalah disfungsi ereksi atau impoten. Kondisi ini membuat kenikmatan seksual akan menurun dan tentu saja sulit untuk memiliki keturunan.
Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat menyebabkan resiko kematian yang tinggi. penyebab penyakit diabetes melitus ini banyak dikarenakan hal – hal yang sering diremehkan oleh banyak masyarakat, terutama dengan pola hidup yang tidak teratur serta pola makan yang tidak seimbang. perlunya olahraga untuk menunjang keseimbangan pada aktivitas serta mencegah resiko terkena penyakit yang menyerang. Diabetes Melitus sendiri dapat dihindari dengan cara rutin olahraga, menjaga berat badan ideal, menerapkan pola hidup sehat, dan melakukan pengecekan gula darah secara berkala. (*)