MEMOX.CO.ID – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan tren pemasaran, penggunaan media sosial telah menjadi elemen penting dalam mempromosikan produk-produk lokal agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih beragam. Memahami potensi ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beranggotakan Ahmaddinur Gajali, Adys Cintya Maharani Putri, Inda Annisya Rahmat, As Syifa Hasna Tsabitah, Kayla Fatimah Cahyani yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 49 yang di bimbing oleh dosen pembimbing Drs. Mohammad Jufri, ST., MT. berinisiatif untuk mengangkat kain Sasirangan, sebuah warisan budaya khas Banjarmasin, ke panggung digital. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan kekayaan budaya, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Banjarmasin dalam memperkenalkan kain Sasirangan, kain tradisional yang kaya akan nilai budaya, ke masyarakat Jawa Timur.
Melalui platform-platform media sosial, para mahasiswa ini tidak hanya berfokus pada perluasan pasar, tetapi juga berperan dalam melestarikan warisan budaya Banjarmasin. Dengan strategi pemasaran digital yang kreatif, mereka berharap kain Sasirangan dapat dikenal dan diapresiasi lebih luas, tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan dunia. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana kolaborasi antara mahasiswa UMM dan UMKM lokal ini berhasil menghubungkan tradisi dengan inovasi digital, sekaligus membuka peluang baru bagi perkembangan ekonomi dan budaya lokal.
Kain Sasirangan merupakan salah satu warisan budaya yang sarat makna dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dikenal dengan motif-motif yang khas dan penuh simbolisme, kain ini memiliki nilai historis yang tinggi dan erat kaitannya dengan tradisi masyarakat Banjar. Sayangnya, di tengah modernisasi dan globalisasi, produk-produk tradisional seperti Sasirangan sering kali menghadapi tantangan untuk tetap relevan dan dikenal oleh generasi muda serta pasar di luar daerah asalnya.
Mahasiswa UMM melihat potensi besar dalam kain Sasirangan, baik dari sisi budaya maupun ekonomi. Dengan menggabungkan warisan tradisional ini dengan kekuatan media sosial, mereka berharap dapat menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap kain ini dan memperluas jangkauan pasarnya, khususnya di Jawa Timur dengan mempromosikan kain Sasirangan melalui akun Instagram pribadi mahasiswa serta dengan mengkontak kerabat dan kenalan mereka yang berada di wilayah Jawa Timur untuk membeli Sasirangan dan memperkanalkan sasirangan.