MEMOX.CO.ID – Hamparan persawahan menjadi pemandangan sejauh mata memandang, di salah satu penampung hasil panen Gabungan Kelompok Petani Tebu (Gapoktanteb) Inti Rosan. Tepat di Desa Tanen Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, siapa sangka bisa memproduksi brown sugar (gula merah) dengan kapasitas 500 tcd atau setara 500 ton per hari.
Disini hasil tebu menjadi produk turunan komoditas potensial yang dikembangkan oleh Gapoktanteb Inti Rosan. Selain model pola tanam berbeda, penggunaan pupuk non subsidi tepat guna mampu membuat panen hanya 6 bulan sekali yang sebelumnya musiman 1 tahun sekali.
Keberhasilan itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Merubah paradigma mindset para petani di desa cukup alot. Namun pembuktian hasil panen dan juga pemberian bibit gratis sekaligus pendampingan langsung lewat ahli pertanian, guna mengetahui kandungan unsur lahan membuat petani luluh.
“Disitu kita ada pembelajaran, teknik, pendampingan dari teman-teman agronomi dari Pupuk Kaltim Pupuk Indonesia. Merubah paradigma yang mana kita panen setahun sekali menjadi 12 bulan,” ungkap Muhammad Setiadi, Rabu (01/11/2023).