MEMOX.CO.ID – Wakil Ketua Umum PKB, Fawaid: PBNU Mau Ambil Alih PKB Itu Bati dan mengkritik keras langkah yang diambil oleh beberapa tokoh PBNU, seperti Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, yang dianggapnya sering “menggembosi” PKB.
Jazilul Fawaid: PBNU Mau Ambil Alih PKB Itu Bati, mengungkapkan keprihatinannya atas sikap PBNU yang berusaha untuk “mengambil alih” PKB dengan dalih mengembalikan partai tersebut ke dalam kendali NU.
Jazilul menegaskan, PKB sejak awal berdiri sebagai entitas politik yang mandiri, meskipun memiliki hubungan historis dengan NU. Ia menyatakan, PKB selalu menghormati posisi PBNU yang berusaha menjaga jarak dengan seluruh partai politik, termasuk PKB sendiri. Namun, dia menganggap upaya terbaru PBNU, yang mengirimkan dua utusan untuk mendalami hubungan PKB dengan NU, sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan dan norma organisasi.
Menurut Jazilul, PKB beroperasi di bawah naungan Undang-undang Partai Politik yang memberikan kedaulatan penuh kepada partai politik, sementara NU sebagai organisasi masyarakat (Ormas) diatur oleh Undang-undang Ormas.
Dia menekankan, ketidakpahaman terhadap konstitusi dan tata kelola organisasi yang ditunjukkan oleh beberapa tokoh PBNU menunjukkan ketidakpahaman mereka terhadap peran dan fungsi masing-masing entitas. Jazilul bahkan menyebut tindakan yang dilakukan oleh PBNU sebagai “tidak paham tata krama,” dan mengecam upaya tersebut sebagai tindakan yang “batil.”
Lebih lanjut, Jazilul juga menyayangkan sikap PBNU yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai keulamaan. Ia mengkritik keras tindakan yang dianggapnya sebagai “menyerobot” atau mengambil sesuatu yang bukan hak PBNU, dan menegaskan bahwa hal tersebut adalah “pantang bagi ulama.”
pihak PBNU, Gus Yahya mengakui
Sementara itu, di pihak PBNU, Gus Yahya mengakui adanya ketegangan antara PBNU dan PKB. Untuk meredakan konflik dan memperjelas posisi masing-masing, Gus Yahya telah menunjuk Wakil Rais Aam Kiai Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni sebagai utusan khusus untuk mendalami dan mengkaji hubungan antara kedua entitas ini. Langkah ini diambil untuk meluruskan sejarah dan mengembalikan PKB ke dalam pangkuan NU sebagai pemilik sahnya, sesuai pandangan beberapa tokoh PBNU.
Menurut Gus Ipul
Sebelumnya, Gus Ipul juga menyatakan rencana untuk membentuk tim lima atau semacam panitia khusus (Pansus) guna menyelidiki hubungan antara PKB dan NU. Menurut Gus Ipul, banyak elit PKB yang telah membuat pernyataan yang menyimpang dari prinsip-prinsip yang seharusnya dipegang ketika PKB didirikan. Ia menilai bahwa ada upaya sistematis yang dilakukan oleh elit PKB untuk menjauhkan partai tersebut dari struktur NU.
Dengan meningkatnya ketegangan ini, baik PKB maupun PBNU tampaknya perlu mencari jalan tengah untuk menyelesaikan perselisihan mereka demi kepentingan bersama dan stabilitas organisasi serta partai. (cdp/mzm)