MEMOX.CO.ID – Senyum ceria mengembang di wajah puluhan santri yang menjadi peserta sekolah lapang budidaya ikan lele probiotik dan gradding yang difasilitasi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, Kamis (24/08/2023). Sekolah lapang berlangsung di kawasan Pondok Raudlatul Malikiyah dan Ponpes Riyadlus Sholihin.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala DKPPP Kota Probolinggo, Trillya Yuliana mengatakan, metode probiotik merupakan metode pemeliharaan lele dengan cara mereduksi air yang mengandung amoniak menggunakan mikroba, sebagai salah satu tambahan makanan lele.
“Probiotik merupakan mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi komposisi populasi bakteri dalam saluran pencernaan, air, sedimen, serta dapat digunakan sebagai agen biokontrol dan bioremediasi,”ujar Trillya Yuliana.
Trillya Yuliana mengatakan, penggunaan probiotik kedalam air pemeliharaan ikan dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap kesehatan ikan karena probiotik tersebut akan mengubah komposisi bakteri dalam air dan sedimen sehingga dapat memperbaiki beberapa parameter kualitas air dan meningkatkan kelangsungan hidup benih ikan lele.
“Santri sekolah lapang dibantu bahan praktik berupa beberapa unit kolam terpal, 2.000 ekor bibit ikan lele, 6 sak pakan ikan, 36 probiotik ikan dan bak gradding serta serok,” tandasnya.
Terlebih lagi, dukungan Pemkot terhadap pesantren berupa regulasi. Yakni, Perwali Nomor 75 Tahun 2022 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren. Implementasinya adanya SK Wali Kota tentang Penetapan Pondok Pesantren (Ponpes) Penerima Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele.
“SK Wali Kota menetapkan 20 ponpes penerima sekolah lapang budidaya ikan lele. Terbagi 4 gelombang. Sekarang memasuki gelombang ke-3,”ucap Trillya Yuliana.