Malang, MEMOX.CO.ID – Suhu panas masih merata terjadi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Malang. Panas yang disebabkan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini membawa dampak gerah.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur (Jatim), Ahmad Lutfi menyampaikan, kondisi cuaca ini disebabkan karena posisi matahari berada di sekitar equator dan perawanan yang masih sedikit.
“Kondisi cuaca lebih panas karena pemanasan yang intens. Posisi matahari di sekitar equator,” jelasnya.
Bahkan, suhu udara bisa mencapai 34,4 derajat celcius. Sedangkan, berdasarkan pemantauan cuaca di Kantor BMKG Stasiun Geofisika yang terdapat di Kecamatan Karangkates, Kabupaten Malang, di sana suhu mencapai 35,7 derajat celsius.
Hal itu karena wilayah Malang Selatan (Mangsel) datarannya lebih rendah. “Suhu dipengaruhi oleh ketinggian suatu lokasi. Makanya dataran tinggi lebih dingin dibandingkan dataran rendah atau daerah pantai,” kata Lutfi.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pada hari Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 11:15:40 WIB. Wilayah Malang diprediksikan akan terjadi fenomena kulminasi utama atau hari tanpa bayangan. Peristiwa tahunan ini terjadi karena matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
“Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri,” paparnya.
Kendati dengan demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengkonsumsi air minum yang cukup supaya menghindari dehidrasi. Kemudian mengindari paparan sinar matahari secara langsung, dan bijak menggunakan air bersih. (nif).