Adanya Dugaan Keracunan MBG, BGN Hentikan Sementara Operasional SPPG Mangunrejo Kepanjen

MEMOX.CO.ID – Usai munculnya kasus dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTs Al-Khalifah, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang membuat Badan Gizi Nasional (BGN) memutus penghentian sementara operasional SPPG Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen. Keputusan itu tertuang melalui surat resmi nomor 698/D.TWS/10/2025 tanggal 23 Oktober 2025.

Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib saat dikonfirmasi tentang penutupan dapur SPPG Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen menyebut, itu kewenangannya pusat dalam hal ini BGN. Karena MBG itu programnya pusat.

“Saya kurang tau soal penutupan dapur. Karena yang berhak menutup itu BGN. Karena ini programnya BGN,” katanya Jumat (24/10/2025).

Cuma yang perlu dipahami bersama adalah, puluhan siswa dan dua orang guru di MTs Al-Khalifah yang dilarikan ke RSUD Kanjuruhan usai menyantap makanan program MBG dari dapur SPPG Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen ini tidak bisa diputuskan keracunan.

“Kalau hanya 16 orang di satu sekolah misalnya kemungkinan tidak disebabkan oleh makanan yang disediakan SPPG itu. Mungkin ada makanan lain atau hal lain yang menjadi penyebabnya,” katanya.

Apalagi dapur SPPG Mangunrejo yang memproduksi sekitar 2712 makanan, kemudian sekolah lainnya tidak bermasalah maka bisa dianggap bukan keracunan. Kecuali menyebar ke beberapa sekolah lainnya itu bisa dianggap demikian.

Tapi saat ini, lanjut politisi partai PKB itu, kasusnya sedang diselidiki. Kemudian polisi telah menelusuri kasus tersebut termasuk juga memeriksa sampel makanan untuk diuji lebih lanjut. Cuma memang harus bersabar. Karena tidak bisa sekarang-sekarang juga keluar hasilnya.

“Butuh dilaboratorium dulu dan sebagainya untuk mengetahui penyebabnya,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak kurang lebih 22 siswa dan dua orang guru mengalami keluhan mual, muntah, dan nyeri perut setelah menyantap makanan program MBG dari dapur SPPG Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Kamis (23/10/2025).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Korban usai memakan makanan yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur, jagung, wortel, tahu saos barbeque, dan buah pisang itu langsung dibawa ke RSUD Kanjuruhan untuk mendapat penanganan medis. Hingga saat ini, dari data yang dikeluarkan Polres Malang, masih ada delapan siswa sedang dirawat. (nif/ume).