Oleh: Jupriyono, Poltekkes Kemenkes Malang
MEMOX.CO.ID – Apa Itu Gejala Asma? Asma merupakan Kondisi medis kronis yang memengaruhi saluran napas, yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Pada penderita asma, saluran napas menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami peradangan, penyempitan, serta produksi lendir berlebih. Gejala asma beragam, Bisa dipicu oleh Alergen (debu, serbuk sari, bulu hewan, atau tungau), Iritan (asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia, Infeksi saluran napas (flu atau pilek).
Bagaimana jika Gejala Asma Muncul pada pasien perokok berat pada pemantauan TDM (Therpeutik Drug Monitoring)? Jawabannya Hal Itu Beragam sesuai dengan Usia dan penyakit Bawaan lain. TDM (Therapeutic Drug Monitoring) adalah proses pemantauan kadar obat dalam darah untuk memastikan efektivitas terapi sekaligus menghindari efek samping. Sehingga Pada perokok berat, Pada TDM menjadi lebih kompleks karena merokok dapat memengaruhi metabolisme obat-obatan tertentu. Contoh Obatnya adalah Teofilin, dimana Teofilin merupakan Obat Asma yang banyak digunakan pada terapi Asma. Obat Ini bekerja dengan mengelola dan mengobati penyakit saluran pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk dalam golongan bronkodilator yang bekerja dengan melemaskan otot polos di saluran napas, sehingga membantu membuka saluran napas dan memudahkan pernapasan.
Pada Tinjauan Farmakologis, Merokok, terutama akibat zat kimia seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dalam asap tembakau, dapat meningkatkan aktivitas enzim sitokrom CYP450 (terutama CYP1A2) di hati, Sedangkan Teofilin Bekerja sebagai inductor CYP1A2. Interaksi Obat tersebut Teofilin sebagai Induktor CYP1A2, dan Kandungan Nikotin Pada Rokok Benbanding sebaliknya, sebagai Inhibitor CYP1A2, Sehingga Efek terapinya dihambat oleh Nikotin untuk menuju Reseptor Target. Sehingga solusinya adalah Menambah dosis Teofilin atau dengan penggantian Obat Lain. Maka Dari Itu stop merokok terutama pada penderita riwayat Asma. (*)