Presiden Didampingi Beberapa Menteri Sempatkan Besuk
Surabaya, Memox.co.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sebelum menghadiri pernikahan anak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Grand City Mall menyempatkan waktunya untuk membesuk Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang tengah dirawat di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo pada Sabtu (29/6) malam. Seperti apakah ? …
Rombongan presiden tiba di rumah sakit pada pukul 21.08 dan ditemani oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak Elistianto beserta istrinya Arumi Bachsin. Setelah tiba di gedung GBPT, Presiden RI yang kerap disapa Jokowi dan rombongan langsung bergegas masuk ke ruang ICU tempat Risma dirawat.
Fuad Bernadi, putra sulung dari Risma ini menceritakan obrolan Jokowi bersama ibunya. Jokowi Yang mendoakan ibu semoga lekas sembuh terus banyak istirahat, jangan terlalu mikir berat-berat. “Cepat sembuh, jangan mikir berat-berat. Ditunggu masyarakat Surabaya,” kata Jokowi yang ditirukan Fuad.
Fuad mengatakan, jika yang masuk ruangan hanya Presiden beserta istri, Luhut, Pratikno, Wagub beserta istri. Untuk gesture Risma sendiri, Fuad menyampaikan jika ibunya senang dan gembira telah dibesuk oleh Presiden RI.
Orang nomor satu di Pemkot Surabaya pun mengucapkan terima kasih atas waktunya karena sudah dikunjungi dan mohon maaf kalau merepotkan. Setelah delapan menit melihat kondisi Risma, Jokowi dan rombongan keluar dari GBPT dan melanjutkan agenda. Yakni, mendatangi pernikahan anak perempuan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Grand City Mall, Surabaya.
Saat keluar dari RSUD Dr. Soetomo, Jokowi langsung menyambut masyarakat Surabaya dengan melambaikan tangan kepada warga yang memanggilnya. Dalam perjalanan meninggalkan RSUD Dr Soetomo, Jokowi membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya kepada warga yang menyapanya.
Diketahui, sejak Selasa (23/6) Tri Rismaharini dirawat di RSUD Dr. Soetomo menyita perhatian publik. Bahkan dihari ke empat, Jumat (28/6) Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla bersama istri Mufidah Jusuf Kalla, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak Elistianto beserta istri Arumi Bachsin membesuk Risma pukul 15.18 WIB di Gedung Bedah Pelayanan Terpadu (GBPT) ruang ICU lantai 2.
Sekitar pukul 15.35 WIB, JK dan rombongan meninggalkan RSUD Dr Soetomo. Selama kurang lebih 15 menit tersebut digunakan untuk bertemu langsung dengan Risma dan juga menemui keluarganya. “Cepat sembuh, banyak warga juga menanti,” kata JK saat menjenguk Risma diruang ICU Lt 2 RSUD Dr Soetomo, Jumat (28/6).
Karena memburu waktu, JK dan rombongan bergegas meninggalkan RSUD Dr. Soetomo menggunakan mobil presiden. Usai dibesuk Wakil Presiden RI, Risma menuliskan ucapan terima kasih ketika dijenguk. Hal tersebut dilakukan karena, hingga saat ini Risma belum bisa berbicara secara langsung kepadanya.
“Ibu tadi nulis di papan terima kasih pak JK, ibu wapres, pak wagub, dan Bu Arumi,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser.
Fikser menjelaskan, dalam kunjungan tersebut, JK hingga istri wagub dapat menemui Risma secara langsung di Ruang ICU. Risma pun merespon kehadiran JK dan rombongan dengan menuliskan ucapan terima kasih di kertas yang disediakan.
“Lebih tepatnya (JK dan rombongan) ngobrol dengan suami Ibu Risma Pak Djoko (suami Risma), setelah itu keluar,” ujarnya.
Meski hanya dapat berkomunikasi melalui tulisan, pihaknya tidak memberikan informasi terkait pekerjaan yang terlalu berat kepada Risma. Karena dokter menyarankan untuk istirahat penuh, agar segera pulih kembali.
“Kami tidak ingin menyampaikan pesan yang berat-berat, seperti pekerjaan. Kami hanya menyampaikan banyak masyarakat Surabaya mendoakan beliau untuk sehat kembali dan beliau (Risma) sampaikan terima kasih,” jelas dia.
Menurutnya, kehadiran JK sendiri pun sudah dinilai sangat luar biasa. Apalagi JK memberikan dukungan secara langsung agar kepada Risma dan juga keluarga agar lekas sembuh. “Yang penting kehadiran beliau. Itu sudah luar biasa,” tegas dia.
Sementara itu, Dirut RSUD Dr Soetomo, Joni Wahyuadi mengatakan hingga saat ini kondisi Risma semakin membaik. “Jadi sekarang sudah bisa kontak, nulis sendiri, sudah bisa komunikasi, jadi alhamdulillah,” kata dia.
Ia menyampaikan untuk berkomunikasi memang menggunakan alat bantu seperti buku.
Joni juga mengatakan, pihaknya membatasi berkunjung ke ruang ICU, karena ruangan tersebut ruangan isolasi. Sehingga JK bersama rombongan tidak bisa berlama-lama untuk menjenguk secara langsung. “Tatap muka tadi, tapi sebentar, karena kan d ICU, di isolasi,” pungkasnya.
Hebatnya, meski sedang sakit Risma masih menunjukkan semangat yang tinggi untuk melayani masyarakat. “Terima kasih untuk semua yang mendoakan saya. Insyaallah saya akan segera pulih dan melayani warga Surabaya kembali,” tulis Risma di kertas yang ditunjukkan oleh Kabag Humas Pemkot Surabaya di depan Gedung GBPT RSUD Dr. Soetomo, Sabtu (29/6).
Fikser mengatakan, jika kondisi Risma sudah jauh lebih baik. Bahkan, semua alat bantu seperti espilator dan ventilator sudah terlebas dari tubuhnya. “Hanya ada satu infus, memang terpasang menyuplai makanan ke tubuh beliau, di samping itu beliau diberi asupan lewat mulut,” kata Fikser.
Selain itu, Fikser menyampaikan jika Risma sudah bergerak seperti layaknya orang normal, dan tidak dibebani oleh penyakitnya. “Beliau sudah beraktivitas tangan kaki, seperti normal. Ini tinggal tunggu hari ini, tetapi sampai selesai dan pindah ke rawat inap,” ujarnya.
Bahkan, orang nomor satu di Surabaya ini sempat menanyakan perkembangan yang berkembang di Surabaya ke Fikser. Ia pun menjawab pertanyaan Risma, jika warga Surabaya dan masyarakat Indonesia mengetahui kabar Wali Kota Surabaya serta mendoakan agar cepat sembuh.
Sehingga, secara langsung Risma mengucapkan terima kasih melalui bentuk tulisan. Selain itu, Risma juga sempat melakukan diskusi dengan tiga perawat di dalam ruangannya (ICU).
“Tadi beliau sempat sampaikan ke perawat ‘mbak kalau saya sakit lama, saya itu kasihan. Saya tidak bisa bekerja, karena saya tidak bisa pegang iPhone dan tab saya.
Karena kasihan anak-anak yatim, laporan-laporan dari lurah camat, dari kepala OPD bagaimana mereka, kan mereka itu harus dapat penanganan. Saya harus bantu mereka, kalau saya sudah tahu tapi saya tidak melakukan sesuatu. Yang berdosa saya’,” cerita Fikser yang menirukan ucapan Risma.
Artinya, dalam kondisi sakit dan lelah, Risma masih memikirkan anak-anak yatim dan tugasnya sehari-hari. “Dengan begitu dia lebih semangat, tambah semangat dan ingin cepat keluar untuk menyelesaikan tanggung jawab beliau,” tambahnya. (est/ace/jun)