UB Malang: Kondisi Kesehatan 10 Mahasiswa Keracunan Sudah Membaik

Universitas Brawijaya Malang

Keracunan Ratusan Mahasiswa UB Saat Kegiatan KKM di Desa Jedong

MEMOX.CO.ID – Pasca ratusan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang sedang melakukan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang keracunan, sebanyak 10 dari 11 mahasiswa UB yang sempat dirawat di RSUB dan Puskesmas Wagir sudah membaik dan boleh pulang, Rabu (08/02/2023).

Berdasarkan data yang dikumpulkan Puskesmas Wagir, korban keracunan mencapai 510 mahasiswa. Mereka mengalami mual, muntah, serta pusing. Total peserta kegiatan KKM hampir 1.200 orang.

Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) FT Adharul Mutaqin ST, MT menjelaskan, dari total 1.279 peserta, sebanyak sebelas mahasiswa yang mengalami food intoxication sudah dirujuk ke fasilitas kesehatan.

“Dari jumlah tersebut, 10 orang sudah dinyatakan sehat dan boleh pulang. Yang satu orang memilih untuk tetap di rumah sakit agar masih bisa terus terpantau,” kata Adharul.

Sementara untuk peserta lain dilakukan screening kesehatan saat di Fakultas Teknik untuk memastikan mereka boleh menuju ke kediaman masing-masing.

Adharul menambahkan, mayoritas peserta KKM yang sakit adalah perempuan, dan telah dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). “Untuk yang laki-laki relatif sehat semua,” katanya.

Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., Ph.D., IPU.,ASEAN., Eng mengatakan, pihaknya bersama tim telah melakukan persiapan dan pemilihan lokasi kegiatan sejak semester lalu.

“Pada prinsipnya kegiatan ini sudah kami well design dengan sedemikian rupa hingga pencarian tempat. Kegiatan ini merupakan yang ke 43. Pada saat Covid-19 tetap diadakan tapi hybrid. Kegiatan ini kami implementasikan ke masyarakat termasuk membuat PJU,” katanya.

Prof. Hadi menambahkan ketika terjadi kasus keracunan, pihaknya telah melakukan evakuasi bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.

“Sepengetahuan kami setelah makan malam, pagi nya banyak yang mengalami diare. Kami yang dibantu oleh tim Korps Suka Rela (KSR) melakukan evakuasi ke lokasi terdekat seperti di tempat makan Omah Ndeso,” katanya.

Sementara itu Direktur RSUB Prof. Dr.dr. Sri Andarini, M.Kes menjelaskan food intoxication bisa terjadi dimanapun apalagi terjadi dalam makanan bersama-sama pada satu jamuan atau event tertentu.

Kondisi tersebut kemungkinan bisa terjadi pada saat memproses makanan bisa tidak pas, bisa juga karena amoeba dan virus yang menyebabkan intoxifikasi sehingga terjadi diare. Dikatakan diare jika terjadi Buang Air Besar (BAB) lebih dari tiga kali dengan konsistensi cair, lembek, dan ada lendir.

“Dari situ akhirnya kita observasi mana yang memang benar-benar sakit dan mana yang sudah bisa dipulangkan dengan pemberian obat. Sejauh ini Fakultas Teknik tetap melakukan koordinasi untuk pemantauan kondisi mahasiswa pasca kegiatan,” katanya.

Informasi yang Memox.co.id dapat atas peristiwa ini pihak kepolisian Polres Malang melalui Polsek Wagir telah melakukan pemeriksaan atas sampel makanan yang dimakan oleh mahasiswa yang keracunan termasuk memeriksa Dekan FT UB yang terkait dan pihak penyedia makanan. (*)