Terapkan Sistem Jemput Bola, Imunisasi Polio Tahap Pertama di Kabupaten Malang Rampung

Kadinkes Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo

MEMOX.CO.ID – Dengan menerapkan sistem jemput bola.Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) putaran pertama di Kabupaten Malang telah rampung diselenggarakan. Saat ini, Pemkab Malang sedang menyiapkan pelaksanaan imunisasi Polio putaran kedua yang akan berlangsung pada bulan Februari mendatang.

“Putaran pertama dilakukan dari tanggal 15-21 Januari 2024 dan putaran kedua ini dimulai 19-25 Februari 2024 mendatang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo saat dikonfirmasi Senin (22/1/2024) kemarin.

Sasaran usia dalam imunisasi ini dikatakan mulai usia 0 sampai 7 tahun. Dengan jumlah anak yang akan diimunisasi polio, sebanyak 295.751 anak di Kabupaten Malang.

Dari total sasaran tersebut, lanjut Wiyanto, semuanya telah menjalani imunisasi putaran pertama yang berlangsung pada 15 hingga 21 Januari 2024 kemarin. “Di mana, dalam pelaksanaan diselenggarakan di beberapa tempat,” katanya.

Yakni mulai dari posyandu, puskesmas, hingga lembaga pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), hingga sekolah dasar (SD) baik swasta maupun negeri.

Pada perjalanannya, Wiyanto mengaku ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Misalnya anak tidak mau diimunisasi sehingga ada sebagian sasaran imunisasi polio yang dilakukan ke rumah-rumah.

“Sasaran imunisasi polio sudah 100 persen. Tapi memang ada puskesmas yang masih kurang, sehingga dilakukan ke rumah-rumah,” ungkap Wiyanto.

Asal muasal imunisasi ini dilakukan, itu bermula temuan dua kasus di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) kasus lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis) atau disingkat dengan AFP yang disebabkan Virus Polio.”Kalau di Kabupaten Malang tidak ada temuan,” katanya.

Kendati demikian, berdasarkan epidemiologi, kasus itu akan disikat supaya virus tersebut tidak menular. Kalau menular, Wiyanto menyebut nanti anak akan lumpuh layu. “Bayi dan anak kakinya pengkor, bisa cacat. Kan kasian,” pungkasnya. (nif)