Sempat Diusir Istri, Yanto Tangani Pasien ODGJ dengan Ikhlas

MEMOX.CO.ID – Yanto (42) warga Kabupaten Tulungagung sudah beberapa tahun terakhir menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) hingga sembuh.Sempat di usir oleh sang istri karena profesi pekerjaannya, Rabu (14/06/2023).

Yanto mewakafkan kehidupan untuk merawat dan melakukan terapi terhadap pasien ODGJ kini telah memiliki  Rumah Singgah Yayasan Lentera Putih yang terletak di Jl SMP II RT 1 RW 2 Dusun Jeruk Desa Kedal Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung menampung 5 sahabat disabilitas mental.

Menurut keterangan Yanto belum ada yayasan ataupun tempat rehabilitasi bagi penderita di daerah. Sehingga meminta dirinya untuk membuka sendiri di Kota Marmer ini.

“Pasien Tulungagung jauh-jauh ke Bekasi, sudah ke dokter jiwa, tetapi juga untuk perawatan lanjutan belum ada. Akhirnya mau tidak mau 2020 saya putuskan untuk kembali ke rumah,” bebernya.

Awal berjalan, bapak tiga anak ini mengaku fasilitas masih seadanya dengan segala keterbatasan. Lokasi terapi dan tinggal satu atap dengan keluarga kecil Yanto. Pasien ODGJ masih mencoret-coret tembok, sehingga tak pelak membuat istri Yanto tak betah.

Kekuatan, keiklasan dan kesabaran Yanto menerima pasien sekaligus cobaan dari sang istri menguatkan dirinya selama empat bulan. Pasca memasuki bulan kelima keenam, lambat laun sang istri luluh dan ikut merawat pasien.

“Setelah 5-6 bulan alhamdulillah semakin memahami. Bulan ke-7 keatas istri saya bisa berinteraksi dan menyesuaikan. Bahkan saya tinggal yang ngopeni istri saya yang ngurus makannya plus mengganti baju,” paparnya.

Dijelaskan juga olehnya, proses terapi pasien di yayasan ini tak menggunakan obat-obatan. Melainkan murni pijat saraf di bagian kaki. Pihaknya beralasan, pasca dipijat akan menimbulkan rasa nyaman dan enak. Sehingga yang kebanyakan pasien berhalusinasi susah tidur menjadi tidur nyenyak.

Tak hanya itu, pembiasaan seperti senam, mengaji, bersholawat, jalan-jalan hingga bernyanyi melatih daya ingat pasien. Termasuk mengikuti Salat Jum’at di masjid tak jauh dari lokasi rumah singgah,” ujarnya.

Ia berharap pasien setelah mendapat penanganan rawat di sini nanti kembali juga bisa berinteraksi bersama keluarga. Termasuk bisa membaur dan bersosialisasi dengan masyarakat seperti pada umumnya. (jaz/and/fik)