Sambut Hari Raya Nyepi dan, IdulFitri 2025, Ribuan Warga Binaan Lapas Malang Terima Remisi

MEMOX.CO.ID – Ribuan warga binaan Lapas seluruh Indonesia secara serentak menerima remisi atau pengurangan hukuman penjara. Salah satunya yang diberikan Kelas I Malang Kanwil Ditjenpas Jatim kepada 1.748 warga binaan jelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025, Jumat (28/3/25)

Acara pemberian remisi dilakukan serentak yang terpusat di Lapas Cibinong dihadiri oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto dan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, diikuti oleh seluruh UPT Pemasyarakatan di Indonesia melalui zoom meeting.

Lapas Malang menggelar acara Pemberian Remisi Khusus di Halaman Museum Pendjara Lowokwaroe, diikuti oleh Kalapas dan jajaran serta warga binaan penerima remisi khusus.

Pemberian remisi merupakan wujud dari kebijakan pemerintah dalam memberikan kesempatan bagi narapidana untuk memperbaiki diri dan memberikan penghargaan atas perilaku baik yang telah mereka tunjukkan selama menjalani masa hukuman.

Diketahui pada hari ini sebanyak 1.748 warga binaan Lapas Malang menerima remisi khusus Hari Raya Idul Fitri. Rinciannya, 1.743 orang mendapatkan Remisi Khusus (RK) I.

Sedangkan 5 orang lainnya mendapatkan Remisi Khusus (RK) II, yang berarti langsung bebas setelah menerima remisi. Sementara itu, untuk perayaan Hari Raya Suci Nyepi, sebanyak 2 warga binaan mendapatkan RK I.

Remisi khusus merupakan pengurangan masa hukuman yang diberikan kepada narapidana dalam rangka hari raya keagamaan sesuai dengan agama yang dianutnya.

Remisi Khusus I (RK I) adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana, tetapi mereka tetap harus menjalani sisa masa pidananya di dalam lapas setelah mendapatkan remisi.

Sedangkan Remisi Khusus II (RK II) adalah pengurangan masa pidana yang langsung mengakibatkan narapidana bebas pada saat remisi diberikan, karena sisa masa hukumannya telah habis setelah dikurangi remisi tersebut.

Kalapas Malang, Ketut Akbar Herry Achjar menyampaikan bahwa remisi diberikan sebagai bentuk penghargaan terhadap warga binaan yang telah menunjukkan sikap baik dan berperilaku positif di dalam lembaga pemasyarakatan.

“Remisi ini bukan hanya sebagai pengurangan masa hukuman, tetapi juga sebagai motivasi bagi para warga binaan untuk terus berbuat baik, menjalani proses pembinaan dengan penuh tanggung jawab, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” tutur Kalapas.(*)