Pupuk Subsidi Dicabut, Petani Tulungagung Kalangkabut

SUBSIDI: Hasil panen tembakau tahun 2023, petani keluhkan penghapusan subsidi pupuk.

MEMOX.CO.ID – Permentan No 10 tahun 2022 soal 70 komoditi menjadi hanya 9 komoditi pertanian yang mendapat alokasi subsidi masih memberatkan petani tembakau. Pasalnya, petani tembakau sangat bergantung pada pupuk sebagai bagian dari proses penanaman hingga panen.

Petani Tembakau di Tulungagung cukup mengeluhkan dengan membeli pupuk non subsidi dengan harga yang melambung. Sementara harga tembakau sendiri terbilang stabil, dan menyesuaikan kualitas tembakau untuk rokok yang bermutu.

Ketua Kelompok Petani Tembakau ‘Tani Makmur’ Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu, Endri Cahyono sebelumnya adanya pupuk memperingan atau mepermudah kedepannya itu petani-petani yang ada di Tulungagung. ya mbok ya pupuk dikembalikan seperti kemarin, sangatlah kurang kalau kita yang berada sebagai petani.

Karena menurutnya, pada prinsipnya tembakau disini menjadi khas Tulungagung menghendaki tar nikoti tinggi, tidak seperti petani-petani tembaau yang ada di wilayah lain. Kalau di wilayah lain memamng dari pupuk subsidi kurang, kalau ini masih sangat banyak, karena dalam per hektar menggunakan pupuk minimal 1,5 ton.

“Mencapai tar nikotin pupuknya harus kuat, rata-rata disini 100 ru kalau saya minimal ya 6 sak. Sedangkan subsidi sendiri (dulu) 1 ha cuma sekitar 300 kilo, kan sangatlah banyak kurangnya kemarin,” ujar Endri, Kamis (16/11/2023).

Pria yang sejak bujang menanam tembakau ini tidak menggunakan Pupuk Urea untuk tembakau sangat sedikit, karena harus menggunakan ZK dan NPK terutama untuk kualitas kering. Pasalnya, menggunakan ZK ditambah NPK kualitas termbakau sangat bagus.

“Mungkin penilaian dari pedagang-pedagang membuat kualitas rokok lentur, ulet, terus warna termasuk sangat mendukung,” bebernya.

Disinggung cara lain dalam meningkatkan produktifitas, ia sebagai petani bertahun-tahun menggeluti di bidamg pertembakauan ini memang ada. Akan tetapi jika menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang jika dilakukan secara langsungakan sangat berpengaruh pada mutu dan kualitas tembakau.

Selain itu, harus mengosongkan sekali tanam jika memang menginginkan kualitas bagus menggunakan pupuk kandang. Akan tetapi, ia menyangsikan, ada petani yang rela tidak menanam sekali musim hanya untuk memupuk organik, lebih memilih pupuk kimia yang langsung memperoleh hasil maksimal.

Sebelumnya, ribuan pupuk bersubsidi di Tulungagung bakal dikembalikan ke pemerintah pusat lantaran tidak terserap oleh petani gegara data yang belum bisa bertambah. Sesuai Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki menuturkan per 31 Agustus 2023, alokasi pupuk sesuai dengan SK Bupati, Pupuk Urea sebesar 30.499 ton. Serta sampai batas akhir bisa menginput untuk alokasi 27.048 ton.

“Artinya ada memang ada sisa alokasi yang ini. Rencananya kita menunggu sampai akhir September akan kita kembalikan ke negara. Karena memang tidak bisa kita ambil karena tidak ada petani yang bisa,” ulasnya Triwidyono Agus Basuki.

Menurutnya, sudah dimulai untuk 2024 ini untuk pendataan petani dan telah disampaikan kepada petugas yang ada di lapangan. Supaya bisa menjadi data petani secara valid, sekaligus jika ada petani yang belum bisa masuk agar segera didaftarkan secara online.

Lantaran, menurut Okky, sapaan Triwidyono Agus Basuki, petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi sayang kalau tidak bisa mendapatkan. Sebab sebelumnya ada laporan jika distributor pupuk petani ada beberapa nama petani, tapi tidak bisa tebus.

Alokasi pupuk dan nama petani ada dalam e-alokasi, akan tetapi yang bersangkutan sudah pergi. Mungkin ke luar negeri tanpa meninggalkan KTP, padahal sebagai administrasi saat mengambil harus ada bukti fisik sebagai bukti pendukung pengambilan pupuk.

Oleh sebab itu, ia menambahkan dari pihak distributor pihak kios tidak berani mengeluarkan untuk penjual kami belum mendapatkan data. Kejadian tersebut tiap-tiap Kecamatan itu ada pendataan. (jaz/and/fik)