Program UPLAND di Kabupaten Malang Sudan Terealisasi 93 Persen

FT. Foto bersama dengan perwakilan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, serta para pejabat International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB). (MemoX/nif).
FT. Foto bersama dengan perwakilan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, serta para pejabat International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB). (MemoX/nif).

Malang, MEMOX.CO.ID – Plt Bupati Malang Didik Gatot Subroto menerima kunjungan dari perwakilan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, serta para pejabat International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB) Kamis (21/11/2024).

Kunjungan yang bertempat di Ruang Pringgitan, Kabupaten Malang, ini membahas terkait program The Development of Integrated Farming System at Upland Area (UPLAND) Project.

Plt Bupati Malang mengatakan, program UPLAND di Kabupaten Malang sudah mulai dilaksanakan pada tahun 2021 hingga tahun 2024 ini. Sampai dengan saat ini, project tersebut telah berjalan lancar dan telah direalisasikan sesuai dengan dasar Perjanjian Hibah Daerah (PHD).

“Project ini telah dilaksanakan pada Tiga Desa yaitu Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon, Desa Ngabab Kecamatan Pujon, serta Desa Purworejo Kecamatan Ngantang dengan komoditas unggulan yang dibudidayakan adalah Bawang Merah dengan varietas Batu Ijo,” katanya.

Sebagai informasi, selama pelaksanaan UPLAND Project di Kabupaten Malang, dengan nilai PHD total Rp39,2 miliar telah direalisasikan dan dilakukan reimburshement sebesar Rp 36,3 miliar sampai dengan tahun 2024 dengan presentase realisasi sebesar 93 persen.

Realisasi kegiatan UPLAND Project mulai tahun 2021 sampai dengan tahun 2024 meliputi pembangunan infrastruktur jalan usaha tanidan irigasi perpipaan. Kemudian pengadaan alat dan mesin pertnian, serta sarana, prasarana produksi.

Sementara itu, Perwakilan dari Kementerian Rertanian Rahmanto menambahkan, Kabupaten Malang memiliki spesifikasi produk pertanian komoditas bawang merah yang perlu didorong. Karena bawang merah masuk dalam produk yang dapat mempengaruhi inflasi.

“Jika komoditas ini ditingkatkan maka akan menjaga ketahanan pangan,” katanya.

Selain menjaga produk itu, pendapatan petaninya juga harus dijaga. Kalau ini tidak dijaga dengan baik, bisa jadi mereka (petani) bisa beralih ke komoditas lain.

“Untuk bisa mewujudkan itu, maka perlu dilakukan intervensi dari pemerintah yakni melalui program UPLAND. Misalnya, jika ingin meningkatkan pendapatan, biaya produksi harus ditekan,” jelasnya.

Terpisah Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic menambahkan,
mengapa ia memilih Kabupaten Malang dalam pelaksanaan program UPLAND ini, karena di daerah ini memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar.

“Kami ingin membantu ketahanan pangan, membuat Indonesia Insya Allah semakin makmur dan bisa mencapai Indonesia Emas di 2045,” pungkasnya. (nif).