MEMOX.CO.ID – Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni melakukan peninjauan venue Paviliun Indonesia di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan pada 10 November 2024. Ia melakukan koordinasi kesiapan akhir delegasi Indonesia di forum tahunan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa/Conference of the Parties (COP) ke-29.
“Barusan saya rapat koodinasi dengan tiga kementerian. Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Luar Negeri. Kami sudah bicarakan secara detail agenda mulai besok sampai dengan tanggal 14,” ujar Raja Juli Antoni dikutip dari siaran persnya, Senin, 11 November 2024.
Menhut Raja Juli Antoni menjelaskan, pavilun Indonesia ini sebagai kegiatan soft diplomacy, yang bertujuan mempromosikan hal-hal positif yang dimiliki oleh Indonesia. Paviliun ini juga sebagai ruang untuk berdiskusi menyampaikan ide dan gagasan.
“Paviliun Indonesia ini adalah satu tempat yang selama ini memang sudah diselenggarakan oleh pemerintah indonesia untuk menjadi sebuah ruang diskusi, ruang menyampaikan ide gagasan, termasuk progres pada apa yang sudah dilakukan indonesia, civil society, bisnis sektor PLN dan Pertamina, dalam proses menghijaukan dunia kita,” kata Raja Juli.
Paviliun Indonesia ini akan dibuka secara resmi oleh Ketua Delegasi Indonesia di COP29 Hashim S Djojohadikusumo, Senin 11 November 2024 waktu setempat.
Hashim nantinya akan didampingi Raja Juli Antoni dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Pada COP 29, kata Raja Juli, Indonesia bakal banyak membahas langkah maju perdagangan karbon. Targetnya, sepulang dari COP 29, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bakal mendeklarasikan perdagangan karbon di Indonesia.
Hanif menyatakan, pemerintah bakal menyelesaikan segala sumbatan-sumbatan dari dunia untuk mendeklarasikan perdagangan dan skema kredit karbon. Indonesia bakal memperbanyak pertemuan bilateral di tempat Sekretariat Delegasi Indonesia di COP 29 untuk membahas hal tersebut.
Pelaksanaan Konferensi COP29 mengusung tema ‘In Solidarity for a Green World’ akan berlangsung mulai 11 hingga 22 November 2024.
Pertemuan ini, kata Hanif akan menjadi momentum untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim di tingkat internasional. (*/cdp/mzm)