Peran Remaja Masjid  dalam Menghadapi Tantangan di Era Digital

Oleh: Fajar Adi Nugraha, Mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang

MEMOX.CO.ID – Desa Temas merupakan salah satu desa yang berada di Kota Batu, Jawa Timur dikenal sebagai salah satu desa dengan kehidupan masyarakat islam yang religius. Masjid-masjid di desa ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan pendidikan bagi warga. Dalam hal ini peran komunitas remaja masjid menjadi salah satu elemen penting yang mendukung keberlangsungan kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, dan pemberdayaan masyarakat.  Salah satu komunitas remaja masjid di Desa Temas, yaitu komunitas remaja masjid Babusalam yang berperan sebagai penggerak utama dalam menghidupkan suasana masjid, terutama di kalangan generasi muda islam.

Komunitas remaja masjid Babusalam hadir sebagai salah satu komunitas keagamaan di masyarakat yang dibentuk sebagai upaya membangun sinergi antara masjid, masyarakat, dan generasi muda dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan karakter yang islami. Dalam menjalankan kegiatannya, Komunitas remaja masjid Babusalam di Desa Temas, Kota Batu mengedepankan nilai-nilai islam yang inklusif, menjunjung tinggi kebersamaan, serta memupuk gotong royong diantara anggotanya. Banyak berbagai program yang sudah dijalankan oleh komunitas ini seperti kajian rutin, kegiatan sosial, pelatihan keterampilan bagi generasi muda, tahlilan setiap hari kamis, menjadi upaya untuk menjadikan masjid sebagai pusat kehidupan masyarakat.

Di era digital saat ini, keberadaan komunitas remaja masjid di indonesia memiliki peran yang sangat strategis bagi generasi muda terutama generasi muda islam dalam hal menjaga dan menumbuhkan nilai-nilai keislaman. Di satu sisi, adanya teknologi yang semakin maju sangat membantu mengakses informasi lebih luas, mempercepat komunikasi, dan membuka peluang untuk berdakwah secara lebih kreatif dan inovatif melalui media sosial dan platform digital lainnya. Di satu sisi lain, teknologi digitial yang semakin maju juga membawa ancaman bagi masyarakat, seperti penyebaran konten negatif, terjadinya krisis moral pada generasi muda dan juga budaya asing yang mulai digandrungi oleh generasi muda sangat berpengaruh  pada penurun minat remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan masjid secara langsung.

Bagi komunitas remaja masjid di indonesia terutama komunitas remaja masjid Babusalam, era digital adalah momentum untuk mengembangkan dakwah yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini. Melalui pendekatan kreatif, remaja masjid mampu menarik perhatian generasi muda islam yang lebih akrab dengan teknologi dibandingkan metode konvensional. Namun, tantangan era digital juga membutuhkan kesiapan dari sisi pengelolaan dan pengembangan kapasitas remaja masjid. Tidak semua remaja masjid memiliki literasi digital yang memadai untuk bersaing di tengah arus informasi yang memadai untuk bersaing di tengah arus informasi yang begitu deras.