Opini  

Pengaruh Micin Terhadap Kinerja Otak Pada Anak

Oleh: Khoirunisa Safira Arista, Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh yang terjadi apabila mengkonsumsi Monosodium Glutamat secara berlebihan pada kinerja otak pada anak. Monosodium Glutamat adalah penyedap rasa yang sering digunakan untuk menyempurnakan rasa pada masakan. Mengkonsumsi Monosodium Glutamat berlebihan dapat membuat seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif pada otak, salah satunya adalah micin.

Globalisasi membawa perubahan terhadap pola kehidupan di masyarakat, termasuk perubahan pola konsumsi pada makanan. Penggunaan Monosodium Glutamat saat ini sering

ditemukan dikalangan masyarakat, mereka lebih memilih makanan cepat saji dibandingkan makanan rumahan. Berbagai merk dagang  MSG telah dikenal secara luas salah satunya adalah micin. Micin membuat makanan menjadi sedap dan gurih karena ada kandungan  asam sodium glutanik didalamnya.

Mengkonsumsi MSG dalam jumlah tertentu dapat mempengaruhi kesehatan dan fungsi kinerja pada otak, terutama terhadap kinerja otak pada anak. Menteri Kesehatan sudah memberi pernyataan yang meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menarik produk makanan kemasan yang tidak mencantumkan  kandungan MSG. Tujuannya supaya kita dapat mengetahui  kandungan dan seberapa membahayakan bagi kesehatan manusia.

Pengertian Glutamat sendiri adalah asam amino bebas yang paling banyak terdapat di dalam otak. Glutamat berfungsi sebagai Neurotransmitter yang berfungsi penting sebagai komunikasi antar sel  pada susunan saraf pusat, sebagai penghubung antara NAD+ dan NADP+ serta berperan sebagai sumber energi yang memompa bahan kimia berlebihan dalam tubuh. Oksidasi glutamat menjadi oksaloasetat menghasilkan 12 ATP untuk setiap molekul glutamat. Oleh sebab itu, pada saat otak mengalami penurunan konsentrasi glukosa, maka otak akan menggunakan glutamat sebagai energi dalam otak.

Pertumbuhan di usia anak-anak lebih rentan terhadap efek yang ditimbulkan oleh MSG daripada efek yang dirasakan oleh orang dewasa. Banyak orang yang mengetahui bahaya atau efek samping yang ditimbulkan oleh MSG, namun yang terjadi saat ini banyak  masyarakat yang mengkonsumsi secara berlebihan. Mereka menganggap bahwa semakin banyak MSG yang terkandung dalam masakan, maka cita rasa masakan tersebut menjadi lebih enak. Oleh karena itu, penulis memilih judul “Pengaruh Micin Terhadap Kinerja Otak Anak.”

Banyaknya MSG dikalangan pedagang yang berjualan di pinggir sekolah dasar, membuat daya tarik tersendiri bagi anak. Rata-rata jajanan tersebut menggunakan micin sebagai penyedap rasa sehingga membuat anak-anak ketagihan pada jajanan yang ada di pedagang tersebut. Jajanan yang dijual mengandung rasa gurih yang ditimbulkan oleh MSG. Itulah sebabnya sampai saat ini masih banyak anak yang mengkonsumsinya secara berlebihan. Tiga angka kejadian penurunan fungsi kognitif pada anak adalah 0,9% pada anak dibawah 5 tahun dan 1,94% pada anak yang berumur 5-14 tahun. Dari hasil evaluasi ank usia sekolah angka kejadiannya 3,8 kali lebih tinggi dalam permasalahan MSG ini.

Selama ini kebanyakan efek samping yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi masakan yang mengandung MSG memang terjadi pada sistem kinerja saraf otak. Oleh karena itu, MSG secara tidak langsung dapat membuat seseorang mengalami fungsi penurunan kognitif pada otak. Fungsi kognitif otak antara lain adalah berpikir secara logis, mengambil keputusan, merekam informasi yang ada dalam ingatan, menyelesaikan masalah konsentrasi. Didalam otak terdapat banyak saraf yang bertugas bagi penerima rangsangan. Saraf yang bertugas untuk menerima rangsangan disebut reseptor. Letaknya di bagian otak yang bernama hipotalamus. Glutamat dalam penyedap rasa memiliki banyak reseptor. Karena itu efek Glutamat pada otak bisa membahayakan. Reseptor dalam otak terstimulasi atau terangsang secara belebihan akibat kadar glutamat yang tinggi didalam masakan. Apabila terjadi secara terus- menerus, aktivitas reseptor yang berlebihan dapat menyebabkan kematian pada neuron. Neuron adalah sel saraf pada otak. Neuron memiliki peran penting  menjalankan fungsi kognitif otak. Apabila neuron mengalami kematian, artinya fungsi kognitif otak menurun.

Dampak Monosodium Glutamat dalam perkembangan otak anak dapat menimbulkan dampak negatif jika dikonsumsi secara berlebihan. Dampak negatif diantaranya chinese restaurant syndrome, kerusakan sel saraf, sakit kepala dan hipertensi, kerusakan ginjal serta depresi. Hal tersebut dapat mengganggu dan menghambat sistem kerja otak pada anak. Pada hakikatnya, segala sesuatu yang baik dapat berubah menjadi tidak baik bila dikonsumsi secara berlebihan atau melebihi batas takaran, begitu halnya dengan micin. Selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. MSG adalah bahan yang aman dan dapat membantu meningkatkan kenikmatan rasa makanan.

Maka dari itu cara pencegahannya adalah dengan membiasakan anak memakan masakan rumahan yang terbebas dari MSG. Bagaimanapun masakan rumah yang dibuat sendiri lebih menyehatkan, karena mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh. Mengkonsumsi makanan yang alami dan segar contohnya sayuran dan buah. Menghindari makanan cepat saji yang banyak mengandung MSG. Misalnya, makanan yang bebas lemak, makanan yang diperkaya vitamin dan nutrisi. Orang dewasa mempunyai ketahanan lebih tinggi terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan MSG, akan tetapi tidak demikian oleh anak. Oleh karena itu alangkah baiknya kita harus bijak dalam mempertimbangkan makanan apa yang cocok dikonsumsi oleh anak-anak.

Penting diketahui bahwa MSG tidak selalu menjadi penyebab langsung berbagai efek samping yang ditimbulkan karena mengkonsumsinya. Jumlah maksimalnya dapat dikonsumsi oleh setiap orang menurut WHO adalah 6 gram per hari. Sementara itu, menurut Kementrian Kesehatan Indonesia jumlah maksimal mengkonsumsinya adalah sebesar 5 gram per hari. Jika ingin mencoba masakan non MSG bisa digantikan dengan kaldu nabati atau hewani. Maka kesimpulannya adalah dalam mengkonsumsi masakan harus memperhatikan jumlah Monosodium Glutamat yang terkandung didalam masakan tersebut, sebaiknya jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung Monosodium    Glutamat melebihi batas yang telah ditentukan, karena dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan terutama pada anak. (*)

Email: khoirunisa2828@gmail.com