Opini  

Pengaruh Bermain Video Game Terhadap Fungsi Kognitif dan Kehidupan Sosial

Nama : Shetma Ikmal Zakka Prodi : Informatika Fakultas : Teknik Universitas Muhammadiyah Malang

MEMOX.CO.ID – Video game telah menjadi bagian penting dari modern entertainment, pendidikan, bahkan professional development. Baik itu mobile game casual, intense multiplayer combat, atau petualangan RPG yang imersif, game telah berkembang jauh melampaui dari sekadar hobi. Tetapi bagaimana sebenarnya dampaknya terhadap kemampuan kognitif dan kehidupan sosial kita? Bisakah game membantu kita menjadi lebih cerdas dan terhubung secara sosial, atau justru menjauhkan kita dan merusak cara berpikir?

Menurut sains, video game dapat memiliki dampak positif maupun negatif terhadap kognitif dan perilaku sosial, tergantung pada jenis game, waktu bermain, dan sifat kepribadian individu. Berikut ini adalah apa yang dikatakan sains tentang bagaimana game memengaruhi cara kita berpikir, mengambil keputusan, dan berinteraksi sosial, serta bagaimana menemukan keseimbangan yang tepat.

Peran Video Game dalam Meningkatkan Otak

Meskipun Banyak anggapan bahwa gamers itu tidak efisien atau susah fokus, banyak penelitian menunjukkan bahwa bermain game justru dapat meningkatkan fungsi kognitif yang penting.

Bagaimana Game Meningkatkan Fungsi kognitif dan Pengambilan Keputusan

  1. Kemampuan Memecahkan Masalah yang Lebih Baik: Game strategi seperti Age of Empires atau Civilization mengharuskan pemain memikirkan perencanaan, manajemen sumber daya, dan pengambilan keputusan strategis.
  2. Reaksi yang Lebih Cepat : Action Game seperti Call of Duty dan Fortnite dapat meningkatkan refleks dan koordinasi antara mata dan tangan.
  3. Memori dan Fokus yang Lebih Tajam : Game RPG seperti The Legend of Zelda dan game teka-teki seperti Portal menantang pemain untuk mengingat pola, urutan, dan aktivitas.
  4. Keterampilan Multitasking yang Lebih Baik : Banyak game yang mengharuskan pemain mengelola beberapa tujuan sekaligus,yang Dimana dapat meningkatkan fleksibilitas kognitif.

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Dalam Otak?

Menurut para ilmuwan, bermain video game dapat merangsang neuroplasticity, yaitu kemampuan otak untuk membentuk dan memperkuat koneksi saraf baru. Saat bermain, beberapa bagian otak yang bertanggung jawab atas perhatian, memori, dan pemecahan masalah menjadi lebih aktif dan adaptif. Ini sebabnya beberapa studi menunjukkan bahwa gamer unggul dalam tugas-tugas kognitif tertentu dan pengambilan keputusan di dunia nyata.

Manfaat Sosial dari Bermain Game

Meskipun beberapa orang menganggap bahwa bermain game menyebabkan pengisolasian diri terhadap dunia luar, penelitian justru menunjukkan bahwa game bisa meningkatkan keterampilan sosial dan hubungan, terutama dalam game multiplayer dan kooperatif.

Bagaimana Game Membangun Koneksi Sosial

  1. Kerja Sama Tim dan Komunikasi : Game multiplayer seperti League of Legends dan Overwatch mengharuskan pemain untuk membuat perencanaan, koordinasi, dan berkomunikasi secara real-time.
  2. Membangun Persahabatan: Komunitas online memungkinkan para pemain untuk berinteraksi dengan orang dari seluruh dunia, dan sering kali pertemanan ini berlanjut ke dunia nyata.
  3. Belajar Menyelesaikan Konflik: Game kooperatif menuntut pemain untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, bernegosiasi peran, dan mengelola konflik semua ini dapat meningkatkan kecerdasan bersosial.
  4. Kesadaran Budaya yang LebihLuas: Banyak game memperkenalkan pemain pada berbagai budaya dan perspektif melalui karakter, latar, dan alur cerita yang beragam.

Ilmu Sosial di Baliknya

Penelitian menunjukkan bahwa pengalaman virtual dapat memperkuat persahabatan di dunia nyata. Bagi banyak orang, khususnya introvert, game menyediakan ruang aman untuk bersosialisasi dan mengekspresikan diri. Bahkan game yang memiliki fitur voice chat dapat mengajarkan pelajaran penting tentang kerja sama dan kolaborasi.

Risiko: Apakah Bermain Game Bisa Berbahaya?

Walaupun memiliki banyak keuntungan, bermain game tidak lepas dari sisi negatif. Bermain game secara berlebihan atau tanpa control  dapat berdampak buruk pada fungsi kognitif dan interaksi sosial.

Dampak Kognitif dari Bermain Game Berlebihan

  1. Beban Mental Berlebih : Bermain video game terlalu lama bisa membuat otak kelelahan, menyebabkan kelelahan mental dan kesulitan fokus dalam aktivitas harian.
  2. Penurunan Perhatian terhadap Dunia Nyata : Beberapa studi menunjukkan bahwa bermain game yang sangat cepat secara terus-menerus dapat menurunkan konsentrasi.
  3. Permasalahan Ingatan : Begadang untuk bermain game dapat mengganggu tidur dan berdampak pada kualitas pembelajaran serta daya ingat.

Dampak Sosial dari Bermain Game Berlebihan

  1. Isolasi Sosial : Meski game dapat menyatukan orang, bermain sendirian secara berlebihan bisa mengurangi interaksi sosial di kehidupan nyata.
  2. Peningkatan Agresi: Walaupun masih menjadi perdebatan, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara bermain game kekerasan dengan perilaku yang agresif.
  3. Resiko Kecanduan dan Masalah Kesehatan Mental: Meskipun bermain video game menyenangkan, jika digunakan sebagai pelarian dari kenyataan, game dapat memicu kecanduan dan anxiety.

Menemukan Keseimbangan: Cara Bermain Game Secara Bijak

Karena game bisa memberikan manfaat maupun kerugian, penting untuk memiliki kesadaran dan kontrol diri atas hal tersebut. Berikut beberapa cara bermain game dengan bijak untuk meminimalisir dampaknya:

  1. Batasi Waktu Bermain : Hindari sesi bermain yang berlebihan untuk mencegah kelelahan dan menjaga keseimbangan dengan melakukan aktivitasdi kehidupan nyata.
  2. Pilih Game dengan Bijak: Game multiplayer bisa meningkatkan keterampilan sosial, sedangkan game strategi dan edukatif bermanfaat bagi fungsi kognitif.
  3. Bermain Secara Sosial: Bermain bersama teman atau secara kooperatif membantu mempererat kolaborasi dan mengurangi rasa kesepian.
  4. Utamakan Tanggung Jawab di Dunia Nyata : Pastikan Bermain Video game tidak mengganggu pekerjaan, pendidikan, atau hubungan pribadi di kehidupan nyata.
  5. Tetap Aktif Secara Fisik : Seimbangkan waktu di depan layar dengan olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kesimpulan

Video game dapat memberikan banyak manfaat jika dimainkan dengan bijak. Game bisa meningkatkan daya pikir, keterampilan sosial. Namun, jika dimainkan secara berlebihan, game dapat menyebabkan kecanduan, isolasi, dan gangguan fungsi otak. Kuncinya adalah memilih game yang tepat, membatasi waktu bermain, dan menjaga keseimbangan dengan kehidupan nyata.

Sources

Bediou, B., Adams, D. M., Mayer, R. E., Tipton, E., Green, C. S., & Bavelier, D. (2018). Meta-analysis of action video game impact on perceptual, attentional, and cognitive skills. Psychological Bulletin, 144(1), 77–110.

Granic, I., Lobel, A., & Engels, R. C. (2014). The benefits of playing video games. American Psychologist, 69(1), 66–78.

Przybylski, A. K., Weinstein, N., & Murayama, K. (2017). Internet gaming disorder: Investigating the clinical relevance of a new phenomenon. American Journal of Psychiatry, 174(3), 230–236.

Xu, Y. (2023). Cognitive consequences of excessive gaming: A neuropsychological review. Journal of Behavioral Neuroscience, 12(4), 402–415.

Saleem, M., Anderson, C. A., & Gentile, D. A. (2012). Effects of video game violence on aggression in a test of the general aggression model. Journal of Experimental Social Psychology, 48(4), 724–729.