Pemkab Bondowoso Luncurkan Program “Astani 2025” untuk Perkuat SDM dan Asuransi Petani

Pemkab Bondowoso Luncurkan Program “Astani 2025” untuk Perkuat SDM dan Asuransi Petani
Wakil Bupati Bondowoso As'ad Yahya Syafi'i bersama Kadis pertanian Hendrik Widotono serta para pemangku kepentingan dalam acara peningkatan kapasitas SDM Pertanian dan Soft launching (foto:rif)

MEMOX.CO.ID — Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar kegiatan seremonial peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Besuk pada Selasa (12/8/2025).

Kegiatan tersebut dirangkai dengan soft launching program unggulan “Astani 2025”, yang diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi dan pemberdayaan petani lokal.

Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Hendrik Widotono, menyampaikan bahwa Asuransi Petani dan Asuransi (Astani) gagal panen merupakan program unggulan yang telah dituangkan dalam visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati.

“Bupati saat ini telah menganggarkan alokasi untuk 120 hektare lahan, atau setara dengan Rp120 juta, yang ditujukan bagi para petani di wilayah rawan bencana dan daerah endemik penyakit tanaman, seperti di wilayah Wonosari dan Tenggarang,”ujar Hendrik.

Ia menambahkan, apabila terjadi gagal panen, penanggulangannya dilakukan dengan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Namun, jika tanaman mengalami kerusakan berat atau gagal total, maka akan ada petugas dari Balai Usaha Produksi Tanaman (BUPT) yang akan menangani kasus tersebut melalui survei terlebih dahulu.

“Petani melaporkan kepada PPL apabila gagal panen disana dan ada BUPT jika gagal tanaman melalui survei,”sambungnya.

Sementara itu, Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i menegaskan dalam peningkatan SDM Pertanian dan Soft launching Astani merupakan wujud komitmen dalam visi daerah yakni mewujudkan Bondowoso tangguh, unggul, berdaya saing global dan berbudaya dalam bingkai keimanan dan ketaqwaan.

“kita ingin petani memiliki akses seluas-luasnya, terhadap ilmu, teknologi dan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil panen, serta menjaga kelestarian tanah,”tegas Bupati.

As’ad juga menerangkan bahwa pertanian adalah tulang punggung perekonomian daerah, oleh karena itu sektor ini harus terus diperkuat. Ia berharap petani dapat bertukar pikiran bersama PPL dan Penggali Organisme dan Pengganggu tumbuhan (POPT) dan seluruh pihak terkait.

“kita ingin membangun sistem pertanian berbasis inovasi, berkelanjutan dan berkeadilan sehingga para pelaku usaha tani dapat tumbuh dan berkembang bersama,”pungkasnya. (rif/syn)