Oleh: Khozinatul Alfarizi, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
MEMOX.CO.ID – Ayam petelur adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan telur. adalah unggas petelur yang umum di budidayakan karena permintaan dan kebutuhan masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi. Ayam yang dipelihara di produksi oleh masyarakat Indonesia telurnya masih lebih rendah dari ayam petelur impor. Ayam kampung atau ayam buras bertelur kurang lebih 46 butir per tahun, sedangkan ayam petelur kapasitas telur mencapai 180 butir per tahun. permintaan pasar yang ada di dalam negeri akan kebutuhan telur dan perkembangan teknologi persilangan sehingga ayam petelur dalam negeri sudah dapat menyamai ayam petelur dari luar negeri yang berkemampuan produksi telur jauh lebih tinggi dari ayam buras.
Ayam-ayam itu pada dasarnya ayam ras yang merupakan ayam hasil perkawinan silang (silang dalam maupun silang luar) antara bangsa berbagai bangsa ayam hutan. Ayam hutan merah (Galus-galus bankiva), ayam hutan ceton (Galus lafayetti), ayam hutan abuabu (Galus soneratti), dan ayam hutan hijau (Galus varius, Galus javanicus). Akibat perbedaan kemampuan memproduksi telur, maka tata laksana pemeliharaannya ayam petelur jauh berbeda dengan pemeliharaan ayam buras. Perkawinan merupakan salah satu point penting dalam ilmu pemuliaan ternak. Salah satu metode untuk mendapatkan bibit unggul dalam pemuliaan ternak adalah dengan proses perkawinan.
Perkawinan dalam pemuliaan ternak merupakan salah satu point yang memegang peranan sangat penting, karena berhubungan dengan usaha memperbanyak ternak yang sudah dirasa lulus seleksi atau dalam kata lain sudah dikatakan sebagai bibit unggul. Dengan mengawinkan ternak unggul tersebut maka, keberadaan bibit unggul akan dapat terus dipelihara.
Ayam betina memang diunggulkan karena produktifitas telurnya yang sangat melimpah. Pada tiap tahunnya, ayam layer petelur dapat memproduksi telur hingga 200 – 250 butir per ekornya. Produksi telur melimpah, peternak perlu menerapkan pola pemeliharaan yang baik seperti pemberian pakan yang berkualitas, minum, vitamin dan pembuatan kandang ayam petelur sesuai kaidahnya.Cara membedakan ayam aetelur jantan dan ayam aetelur betina, Ketika ayam belum menetas atau masih di dalam cangkang, peternak sudah dapat membedakan antara ayam jantan dan ayam betina. Cairan tersebutlah yang akan diteliti, jika cairan tersebut banyak mengandung hormon betina maka telur tersebut akan menghasilkan DOC ayam betina dan sebaliknya
Peternak dapat melihat pada bagian anus atau kloaka atau bagian dubur ayam. Jika dubur ayam terdapat titik kecil menonjol maka ayam tersebut berkelamin jantan, jika berbentuk bulat maka ayam tersebut berjenis kelamin betina. Ada baiknya jika peternak melakukannya pada ayam usia dini, karena jika semakin tua akan semakin sulit untuk membedakannya. Sebaiknya, dalam membedakannya bisa dilakukan pada siang hari pada saat cuaca dalam keadaan terang agar lebih terlihat jenis kelaminnya.
Pada bagian sayap ayam terdapat dua jenis bulu, bagian sayap atas dan bagian sayap bawah. Ayam petelur betina memiliki bulu sayap bagian bawah yang lebih panjang dibandingkan yang jantan.Usaha peternakan ayam terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan yakni pakan (feed), pembibitan (breeding), dan tata laksana (manajemen). Pakan memegang peranan penting dalam keberhasilan. Pakan unggas umumnya merupakan campuran dari berbagai macam bahan pakan yang
diformulasikan dengan batasan tertentu untuk menghasilkan formula pakan yang mengandung nilai gizi sesuai kebutuhan dari ayam broiler itu sendiri atau biasa disebut ransum. Tiga aspek sebagai tiang utama dalam pemeliharaan ayam pedaging yaitu aspek bibit, aspek pakan, dan aspek manajemen. meningkatkan produktivitas ayam broiler serta menekan biaya pakan perlu dilakukan efisiensi melalui manajemen pakan yang baik agar keuntungan yang dihasilkan dapat maksimal.
Pemberian pakan ayam petelur harus disesuaikan dengan umur. Pada periode starter pakan harus selalu tersedia. Pemberian paka idealnya adalah 4-9 kali sehari, namun agar mudahnya pakan disediakan sepanjang hari. Hal itu penting karena pada periode starter pertumbuhan sangat cepat dan konsumsi pakan pun tinggi. Berdasarkan umurnya, secara umum pemberian pakan ayam petelur dibagi menjadi empat fase yaitu fase pre starter (0 sampai 5 minggu), fase starter (6 sampai 12 minggu), fase grower (13 sampai 18 minggu), dan fase produksi. Konsumsi ransum untuk ayam petelur tipe ringan yaitu maksimal 100 g/ekor/hari, tipe medium sebesar 120 – 150 g/ekor/hari, dan tipe berat yaitu di atas 150 g/ekor/hari.