Opini  

Pemanfaatan Limbah Ternak

Fitroh Diana Novitasari

Oleh: Fitroh Diana Novitasari, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan ,Universitas Muhammadiyah Malang

MEMOX.CO.ID – Pemanfaatan limbah peternakan khususnya kotoran dari ternak jarang sekali di perhatikan oleh sebagian masyarakat, sangat banyak yang mengabaikan manfaat dari kotoran hewan, dan tidak sedikit juga masyarakat yang sudah menggunakan kotoran ternak untuk dijadikan pupuk tanaman. Banyak dari masyarakat yang mengabaikan hal ini, padahal banyak sekali manfaat dari kotoran hewan ternak untuk tanaman, contohnya untuk memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan memperbaiki struktur tanah agar menjadi lebih baik. Salah satu pemanfaatan kotoran ternak adalah pupuk kompos. Bahan pembuatan pupuk kompos ini menggunakan bahan dasar kotoran sapi dan limbah organik yang didekomposisi dan melalui proses pelapukan. Keunggulan pupuk kompos adalah ramah lingkungan serta dapat menambah pendapatan untuk peternak karena kotoran sapi yang seharusnya dibuang, bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk. Secara teoritis penggunaan limbah kotoran sapi atau hewan ternak itu dapat mengurangi akumulasi emisi gas rumah kaca. Untuk menghindari hal tersebut, maka teknologi yang digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita menggunakan pupuk kompos untuk mengembalikan kualitas tanah dan kesuburan tanah.

Pemanfaatan kotoran ternak lain yaitu kita bisa menggunakan kotoran hewan ternak untuk di jadikan sebagai biogas, dimana biogas sendiri memiliki definisi inovasi yang dihasilkan untuk membantu kelangkaan sumber daya minyak. Biogas dimanfaatkan sebagai pengganti elpiji bahkan bisa dijadikan sumber daya pembangkit listrik dengan skala besar. Penggunaan biogas sendiri terbilang lebih murah di banding dengan kita menggunakan bahan bakar minyak. Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi dari bahan organik secara anaerobik atau secara tertutup dari udara bebas agar menghasilkan gas yang sebagian besar adalah gas metan. Proses dekomposisi anaeorob juga dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Suhu yang bagus sangat berpengaruh pada proses fermentasi. Pada pembuatan biogas, kita juga perlu memiliki instalasi untuk proses pembuatan biogas itu sendiri. Bangunan utama untuk pembuatan biogas disebut digester, digester sendiri berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan dari gas metan yang berasal dari perombakan bahan organik oleh bakteri. Jenis digester yang saat ini banyak digunakan adalah digester model continuous, yang biasa digunakan. pengisiannya dilakukan secara terus atau setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung dengan pada kotoran ternak yang dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan. Pengolahan atau pemanfaatan kotoran hewan ternak dengan dijadikan biogas ini selain menghasilkan gas metan dan untuk memasak, juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan, dapat menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair, serta dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap penggunaan bahan bakar khususnya minyak. Selain menjadi pupuk dan biogas, kotoran hewan ternak khususnya sapi, dapat digunakan sebagai bahan pembuatan batako, iya batako yang biasanya di pakai untuk membuat rumah, jadi selain menjadi bahan bakar dan pupuk. Kotoran sapi itu juga bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah kotoran sapi dapat meningkatkan kuat tekan batu bata hollow dari berbagai komposisi limbah. Batako dengan substitusi kotoran sapi 0% memiliki nilai kuat tekan rata-rata 44,75 kg/cm2, serta memiliki daya serap air rata-rata sebesar 14,31%. Kandungan yang ada di dalam kotoran sapi, sangat bermanfaat banyak untuk kebutuhan bangunan. Selain dapat digunakan sebagai bahan dasar batako, kotoran hewan ternak, khususnya sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai campuran beton. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa kotoran hewan ternak memiliki dampak yang sangat besar untuk lingkungan, seperti pencemaran udara dan pusat penyebaran penyakit. Itulah kenapa kami memberikan solusi kepada pada peternak untuk bisa memanfaatkan kotoran hewan ternak itu untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat.

Dikarenakan daerah-daerah tertentu memiliki banyak peternak dan kotoran hewan yang dihasilkan itu tidak sedikit, peneliti menggunakan kotoran hewan untuk dijadikan sebagai campuran bahan untuk membuat konstruksi beton. Alasan kenapa harus kotoran hewan sapi yang digunakan adalah, karena kotoran sapi mengandung silika yang tinggi yaitu sekitar 79%. Dimana silika ini adalah salah satu kandungan yang ada didalam semen, sehingga diharapkan dengan penambahan limbah kotoran hewan ini bisa bermanfaat untuk bisa meningkatkan fungsi semen dalam beton, dan bisa menjaga ke kokohan bangunan atau konstruksi beton itu sendiri. Dalam peneliatan ini, kami lebih fokus pada nilai slumo dan respon resapan pada proporsi bahan tambah abu kotoran sapi 0%, 5%, 10%, dan 15%. Dalam penelitian di peroleh nilai slump minimum 5,5 cm dan resapan 2,1% pada proporsi bahan tambah abu kotoran sapi 10%. Seperti yang kita tahu, kalau limbah tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran lingkungan dan timbulnya berbagai penyakit yang berasal dari limbah kotoran hewan. Pemanfaatan yang masyarakat tahu pasti kotoran hewan hanya bisa digunakan sebagai pupuk, padahal bukan hanya itu fungsi kotoran hewan khususnya sapi dan domba, kotoran hewan ternak juga bisa dijadikan sebagai bahan bakar seperti yang sudah saya jelaskan. Dengan adanya artikel ini diharapkan masyarakat sadar dengan banyaknya manfaat yang didapat dari limbah kotoran hewan untuk kehidupan sehari-hari, bahkan kotoran hewan yang mungkin untuk sebagian orang tidak terpikirkan bisa menjadi bahan bakar, kini bisa dikembangkan dengan adanya teknologi dan semakin cerdasnya generasi muda dimasa sekarang dan masa mendatang, juga bisa membuat kita sadar akan manfaat hal kecil atau hal yang biasanya kita anggap remeh, dapat digunakan sebagai hal yang luar biasa. Peternak juga di untungkan dengan adanya pemanfaatan limbah ternak ini, karena seperti yang kita tau kalau biasanya limbah ternak hanya di jadikan pupuk atau dibuang, kini bisa dimanfaatkan di berbagai komoditas. (*)