Pelayanan Bus MTrans Jurusan Serpong -Malang Mengecewakan Konsumen

MEMOX.CO.ID – Sebagai penumpang moda transportasi darat bus MTrans jurusan Serpong – Malang. Henky pegawai disalah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan merasa dikecewakan atas pelayanan yang diberikan oleh petugas bus M Trans bernopol N 7432 UF.

Seperti yang disampaikan dirinya di redaksi kami Rabu 12/11/25 secara tertulis pada hari Sabtu (16/8/25) pada pukul 05.55 WIB dirinya melakukan pembelian tiket lewat aplikasinya dengan register LMZV1MG05680.

Secara aplikasi hanya dikirimkan Etiket dengan penjemputan di Agen Serpong KM 7- Tangerang, Pukul 05.55 WIB.

Alih-alih lewat WA, awak kondektur bus mengkonfirmasi sudah lepas keberangkatan dari terminal Poris pukul 05.36 WIB dan sampai agen pukul 05.45 WIB dan menyatakan saya ditinggal karena sudah sesuai SOP.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa harus ditinggal kalau jam batas maksimal keberangkatan 05.55 WIB dan saya sampai di titik berangkat 05.46 WIB.?

Hanya karena ketentuan penumpang wajib konfirmasi ke agen 30 menit sebelum keberangkatan? Lihat ketentuan lain pada point juga menyebutkan berangkat on time

Petugas agen bus hanya ngomong kejar bus. Mungkin baginya bukan urusannya karena tiketnya gak beli di agen. Dengan ojol, saya kejar sampai ujung halte Versailes, dan ganti gocar sampai terminal Pondok Pinang.

Sampai di terminal Pondok Pinang di tiktok lagi oleh kru loket dan kondektur nya untuk lapor ke loket, padahal sudah jelas busnya. Kok bisa ya, kondektur tidak bisa berinisiatif cross check tiket?

Akhirnya masuk bus dan nada kondekturnya tidak mencerminkan jiwa pelayanannya. Malah nyolot menyatakan pembenarannya.

Ini orang gak tau diri, saya sudah mengeluarkan energi dan biaya lebih ngejar bus, malah pembenaran SOP, padahal perlu diingat bahwa on time itu artinya tepat waktu cepat

Belajar dari aturan perkeretaapian, sama wajib hadir sebelum waktunya, tapi berangkat tepat waktu. Kalau saya balik, kondisi jalan tidak lancar, anda pasti akan melakukan pembenaran SOP lagi, kondisi diluar kendali?

Bahkan mungkin kami yang butuh waktu buru-buru pun diwajibkan rela menunggu dengan alasan tersebut bahkan tidak pernah ada kata maaf.

Yang saya sayangkan, sikap kru bus dengan nopol N 7432 UF (No.Lambung 243) yang dengan gaya songongnya, (maaf)tidak mencerminkan atribut nuansa agamis yang dikenakannya.

Fungsi membeli tiket online adalah praktis, sistem yang menuntun, namun jangan dirusak dengan perilaku yang “songong”. Ngapain ada tracking bus kalau tidak bisa berfungsi diaplikasinya. Suruh ngejar pake bus lain?

Terima kasih.

Hengky
Kalindra E06-Malang