Money Politik Merusak Mental Pemilih dan Caleg

Ahmad Irawan

MEMOX.CO.ID – Pesta demokrasi lima tahunan (Pemilu, Red) merupakan langkah awal membangun negeri. Pada kesempatan itu masyarakat dihadapkan pada banyak pilihan calon wakil rakyat. Ada beragam cara yang dilakukan tim sukses caleg untuk merebut hati masyarakat.

Lalu seakan menjadi kebiasan, setiap digelar pesta demokrasi praktik money politik seakan menjadi bumbu penyedap hajatan nasional itu. Padahal money politik bisa merusak mental masyarakat termasuk caleg pemberi uangnya.

Yang dikhawatirkan, dengan money politik bisa mempengaruhi keputusan digedung dewan. Jadi sebaiknya jangan cemari pemikiran masyarakat. Terutama generasi mudanya dengan praktik money politik. Karena hal itu bisa merusak mental masyarakat dan caleg.

Ahmad Irawan caleg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) V Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang) menyatakan, edukasi politik penting diberikan pada masyarakat. Terutama dikalangan generasi muda.

Supaya dalam mengawal pembangunan yang disampaikan lewat wakilnya digedung dewan tak salah sasaran. “Pemilu yang bakal digelar serentak pada tahun 2024 ini merupakan momentum  dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Terutama dalam memberikan edukasi politik kepada para pemilihnya,” ungkap Ahmad Irawan.

Dilansir dari Jatim Times, pada Pemilu 2024 ini jumlah pemilih yang berusia muda atau yang biasa disebut generasi milenial lebih mendominasi. Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan bahwa jumlah pemilih yang berusia hingga 40 tahun hampir 52 persen dari total pemilih nasional.