MEMOX.CO.ID – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang Zulham Akhmad Mubarrok mengatakan, dirinya akan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhanan Gizi (SPPG) supaya memastikan Program MBG ini berjalan sesuai prosedur.
“Apalagi di Jawa Timur (Jatim) salah satu titik yang paling banyak melayani MBG ini di Kabupaten Malang. Nomor dua setelah Banyuwangi karena luas wilayahnya,” katanya.
Dengan dilakukan Sidak dalam minggu-minggu ini, diharapkan para pengelola MBG bisa profesional dalam melayani MBG.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain melakukan Sidak, politisi Partai PDI Perjuangan ini mengatakan, dirinya akan melakukan pengawasan ketat terhadap SPPG yang sudah berdiri di Kabupaten Malang.
Dari yang idealnya 200san MBG yang harus berdiri untuk menjangkau semua penerima manfaat, itu sudah 66 titik SPPG yang sudah berdiri. Cuma dari 66 titik itu, dikatakan banyak yang belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Kami lihat di beberapa titik ini belum ada itu (SLHS). Jadi sertifikat sanitasi ini belum masuk,” katanya.
Kendati dengan demikian, ia berharap para pengelola diminta segara mengurus dan melengkapi SLHS tersebut supaya pelayanan MBG di Kabupaten Malang bisa lebih baik. Karena toh anak-anak ini, adalah anak-anak penerus bangsa.
“Jangan sampai di Kabupaten Malang terjadi seperti hal yang keracunan seperti di Jawa Tengah, di segala macam,” jelasnya.
“Karena toh anak-anak ini kan anak-anak kita, anak didik kita. Terlepas yang melayani adalah instansi vertikal pusat, tanggung jawab kesehatan anak-anak kan di kita. Itu akan kami lakukan total dan serius,” jelasnya.
Saat disinggung berapa yang sudah mengantongi SLHS, Zulham mengaku tidak tahu. Sebab informasi itu tidak pernah sampai ke dewan. Itu adalah ranahnya Badan Gizi Nasional (BGN).
“Sampai saat ini detail terkait itu hanya bisa dicek di BGN. Kami DPRD ini memang tidak pernah dilibatkan secara utuh, karena ini kan instansi. Tetapi Dalam hal ini saya pastikan pengawasan akan kami lakukan. Minggu ini kami Sidak di beberapa MBG. Jadi ini sekaligus warning, biar tahu bagaimana SOP-nya di lapangan,” pungkasnya. (nif/ume).