MEMOX.CO.ID – Tantangan yang dihadapi dalam memberdayakan LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran) bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan penguatan dari berbagai aspek seperti peningkatan SDM, peningkatan fasilitas pendukung, dan peningkatan sinergi antara LPTQ dan poemerintah. Tanpa adanya penguatan kelembagaan tidak mudah untuk meningkatkan perannya.
“Penguatan keagamaan berbasis kelurahan sangat diperlukan melalui pembentukan pengurus LPTQ hingga tingkat kelurahan. Sehingga mampu dalam mewadahi dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam kegiatan Tilawatil Quran,” kata Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Rabu (07/12/2023), saat mengukuhkan kepengurusan LPTQ tingkat kelurahan se-Kota Probolinggo.
Hadi Zainal Abidin mengatakan, terbentuknya LPTQ di setiap tingkatan tersebut, diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan. Harapananya menjalankan amanat yang telah diemban. Yakni menyelenggarakan MTQ, Tilawah, Tahfiz, Khat Puitisasi serta Pameran Al-Quran.
“Yang paling penting meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari serta membentuk juga mengembangkan sentra-sentra Al-Quran,” tandasnya.
Wali Kota juga menekankan pentingnya menjadi pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran tingkat Kelurahan se-Kota Probolinggo, bahkan merasa bangga karena merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki LPTQ di tingkat kelurahan.
“Perlu saya sampaikan, keberadaan pengurus LPTQ tingkat kelurahan, baru pertama di Indonesia ini yang ada di Kota Probolinggo,” ucap Hadi Zainal Abidin.
Terlebih lagi, Hadi Zainal Abidin berkomitmen untuk terus mendukung peran LPTQ dalam mencetak generasi Qur’ani. Salah satunya dengan memberikan hadiah umrah bagi para pemenang juara pada kompetisi MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an) Tahun 2025 mendatang.
“Mari dengan kebersamaan ini, menatap masa depan lebih baik lagi. Karena ikut serta membantu apa yang menjadi harapan pemerintah untuk mencetak generasi-generasi muda yang Qur’ani,” jelasnya.
Disisi lain, Wali Kota menyinggung peran dan tugas LPTQ tingkat kelurahan. Yakni, melakukan koordinasi dengan instansi terkait, pondok pesantren, lembaga pendidikan, dan ormas keagamaan dalam pembelajaran Alquran.
Begitu juga, pembinaan pemahaman Alquran melalui penerjemahan, penafsiran, pengkajian dan klasifikasi Alquran. Bahkan, monitoring dan evaluasi tempat-tempat pembinaan, menyusun program kerja untuk meningkatkan mutu peserta MTQ dalam semua cabang dan golongan.
“Dengan sarana dan upaya sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan serta menyiapkan peserta MTQ, Insyaallah, pasti bisa meraih prestasi tertinggi,”pungkas Hadi Zainal Abidin. (hud).
