Malang, MEMOX.CO.ID – KPU Kota Batu pastikan hak pilih 624 penyandang disabilitas yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Pilkada 2024. Hak pilih mereka tersalurkan, KPU Kota Batu telah meminta petugas penyelenggara untuk memastikan akses dan pelayanan tempat pemungutan suara (TPS) ramah disabilitas.
Hal ini disampaikan oleh Ketua KPU Kota Batu, Heru Joko Purwanto, bahwa jumlah pemilih disabilitas terbagi atas 261 DPT di Kecamatan Batu 133 orang, Bumiaji 55 orang dan Junrejo 73 orang.
“Warga disabilitas yang tercatat sebagai DPT memiliki masing-masing keterbatasan yang berbeda seperti fisik, mental, hingga penginderaan. Dengan rincian disabilitas intelektual sebanyak 44 orang yang terbagi 20 orang di Kecamatan Batu, 11 orang di Kecamatan Bumiaji dan 13 orang di Kecamatan Junrejo,” bebernya.
Kemudian data pemilih disabilitas mental sekitar 100 orang. Dengan rincian 44 orang di Kecamatan Batu, 21 orang di Kecamatan Bumiaji, dan 35 orang di Kecamatan Junrejo. Selanjutnya tercatat pula 129 orang warga disabilitas sensorik wicara di ketiga kecamatan, sensorik rungu 18 orang dan terakhir sensorik netra 72 DPT di tiga kecamatan.
“Kami mencatat jumlah tersebut tidak terlalu berbeda dengan Pileg dan Pilpres lalu. Sehingga jauh hari kami mengimbau kepada seluruh petugas untuk memetakan agar TPS seusai fasilitas dan kebutuhan,” terangnya.
Ia menyampaikan agar petugas KPPS dan PPK di lingkungan TPS masing-masing menyiapkan ruangan yang mudah diakses dan memiliki perlindungan terhadap cuaca. Dengan tujuan agar pemilih tetap nyaman dan aman selama menyalurkan hak politiknya, tak terkecuali warga disabilitas.
“Kami minta agar TPS meminjam gedung sekolah atau gedung sejenis. Bahkan kalau menggunakan tenda harus ada pelapisnya karena memasuki musim penghujan. Saya juga minta agar menyiapkan plan a dan plan b ketika terjadi kendala,” ungkapnya.
Mengacu dari pengalaman sebelumnya, pihaknya sempat memantau TPS-TPS di Kota Batu yang didapati pada Pemilu Legislatif sebelumnya kurang memadai. Beberapa di antaranya menggunakan ruangan yang cukup tinggi atau berundak, sehingga cukup menyulitkan beberapa kalangan.
“Dari pengalaman tersebut harus ada evaluasi. Sehingga petugas sudah bisa mengantisipasi di Pilkada 27 November ini,” pungkasnya. (mf)