Bisnis  

Kelompok Tani di Tirtoyudo Ekspor Kopi Ke Belanda dan Jepang

Kelompok Tani di Tirtoyudo Ekspor Kopi Ke Belanda dan Jepang
Pameran produk unggulan di Pendapa Agung Kabupaten Malang. (Foto:nif)

MEMOX.CO.ID – Wilayah Kabupaten Malang sudah dikenal sebagai daerah penghasil kopi sejak era kolonial Belanda. Tak heran, jika pemasarannya pun hingga mancanegara. Apalagi trennya, hasil panen biji kopi terus mengalami peningkatan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, pada 2023, produksi kopi mencapai 14,26 ribu ton. Dengan luas area perkebunan sekitar 20,67 ribu hektare.

Salah satu kopi yang pemasarannya sampai ke Belanda dan Jepang adalah kopi Margading yang berada di bawah naungan Kelompok Tani Hidup Makmur, Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Kelompok tani ini permusim bisa memasok sekitar delapan sampai 15 ton ke eksportir yang menjadi mitranya.

“Produk tersebut diekspor ke berbagai negara, seperti Belanda dan Jepang,” ujar Pemilik Kopi Margading Marliadi saat ditemui di pameran produk unggulan di Pendapa Agung Kabupaten Malang.

Kopi dengan ciri khas kopi robusta ini, biasanya dipasok untuk jenis produk green bean. Green bean tersebut, yakni biji kopi mentah yang belum disangrai. Biasanya masih berwarna hijau.

Produk tersebut, lanjut Marliadi, diproses dari buah kopi matang yang telah melalui tahap pengeringan dengan teknik tertentu. Tujuannya, untuk memaksimalkan kandungan senyawa rasa.

Selain green bean, kopi Margading juga mengolah produk lain. Antara lain roast bean premium, roast bean lanang, kopi bubuk premium, dan kopi bubuk lanang.

“Kami mengepul hanya dari masyarakat. Untuk menambah nilai tambah, jadi kami mengolah kopinya, supaya tidak dijual mentah,” pungkasnya. (nif/syn)