Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Malang Mengalami Kenaikan di Tahun 2023

MEMOX.CO.ID – Kasus bunuh diri (Bundir) di Kabupaten Malang selama tahun 2023 mengalami trend peningkatan. Dari puluhan kasus bunuh diri maupun percobaan bunuh diri yang terjadi, mayoritas pemicunya tak lain akibat depresi atau mengidap penyakit yang tak kunjung sembuh.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, sebanyak 32 kasus bunuh diri terjadi di tahun 2023. Sedangkan selama tahun 2022, terdapat 21 kasus bunuh diri.

“Artinya ada peningkatan kasus bunuh diri hang mencapai 52,38 persen dibandingkan tahun 2022. Atau meningkat 11 kasus,” katanya.

Berdasarkan hasil penyelidikan faktor kasus bunuh diri terjadi adalah, korban memiliki penyakit menahun, depresi hingga memiliki masalah perihal hutang-piutang.

“Faktor menderita sakit menahun seperti diabetes, stroke, komplikasi sebesar 41,5 persen,” katanya.

Sedangkan korban mengalami depresi dikatakan sebanyak 26,41 persen. Kemudian untuk korban memiliki masalah hutang-piutang sebesar 22,64 persen.

“Dan faktor tidak diketahui sebesar 9,43 persen,” bebernya. 

Cuma, dari semua itu, terdapat faktor kombinasi yang saling berhubungan. Misalnya faktor sakit menahun, ia berhubungan dengan faktor depresi yang mengakibatkan frustasi kemudian bunuh diri.

“Artinya tidak berdiri sendiri dalam fenomena bundir ini. Tapi ada faktor kombinasi. Seperti faktor sakit menahun dengan depresi. Mereka depresi karena sakit tak kunjung sembuh sehingga memilih jalan bundir. Faktor beban mental karena tingginya hutang, faktor ini saling berhubungan,” lanjutnya.

Untuk itu, agar kasus bunuh diri ini tidak selalu terjadi. Putu Kholis menyebut ada beberapa langkah yang akan ia tempuh salah satunya assesment psikolog dan trauma healing yang dilakukan oleh Polres Malang bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Malang.

Dengan langkah ini, diharapkan bisa menekan laju percobaan bunuh diri. Selama tahun 2023, kata Kholis, Polres Malang juga berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri yang akan dilakukan oleh seorang bersama anaknya di Bululawang, Kabupaten Malang.

“Kita berhasil cegah dan di treatment, langkah-langkah ini kami lakukan bersama dengan Pemda. Seperti melakukan edukasi, pendampingan psikolog terhadap warga yang memiliki potensi bundir,” pungkasnya. (nif)