Jelang Idul Adha 2024, Stok Hewan Kurban di Kabupaten Malang Aman dan Zero PMK LSD

Jelang Idul Adha 2024, Stok Hewan Kurban di Kabupaten Malang Aman dan Zero PMK LSD
Sapi-sapi yang ada di Pasar Hewan Gondanglegi. (Foto nif)

MEMOX.CO.ID – Ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Malang menjelang Hari Raya Idul Adha 2024 bisa dikatakan aman. Bahkan Pemkab Malang menjamin hewan hewan tersebut terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang Eko Wahyu Widodo menyebut, stok hewan kurban sebanyak 83.000 sapi, dan 293.000 kambing. Jumlah itu diyakini cukup.

“Insyaallah cukuplah untuk hewan kurban,” katanya, Selasa (7/5/2024) kemarin.

Karena, kebutuhan hewan kurban sendiri, kurang lebih untuk sapi hanya 3.990 sapi. Kemudian kambing 20.436, dan domba sebanyak 116.

“Sedangkan stok sapi sendiri sebanyak 83 ribu, kambing 293 ribu,” ujarnya.

Ia menambahkan, walaupun ketersediaan sapi dan kambing terbilang aman, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memiliki pekerjaan rumah yang berat. Sebab, pada awal tahun lalu, Kabupaten Malang kembali diserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Selain PMK, juga diserang penyakit lumpy skin disease (LSD). Penyakit kulit berbenjol ini jumlahnya pun sangat besar. Yakni 1.071 ekor. Sedangkan PMK sebanyak 227.

Namun Alhamdulillah, semua penyakit itu baik PMK maupun LSD sudah sembuh semua. Sehingga untuk Idul Adha 2024 atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah aman.

Untuk mengantisipasi adanya penyakit tersebut kambuh lagi, Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan telah mengerahkan dokter hewan disemua pasar hewan di Kabupaten Malang.

“Hewan yang masuk itu di cek dulu, sakit apa tidak,” katanya.

Tak hanya di pasar hewan, di lapak-lapak tempat penjualan hewan juga akan di pantau dan dilakukan pemeriksaan. Supaya semua hewan kurban, baik sapi, kambing maupun domba bebas dari penyakit dan benar-benar sehat.

“Himbauan saya jaga kebersihan dan setiap pasar harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Tetap seperti yang dulu. Sapi yang masuk di cek sakit apa tidak,” pungkasnya. (nif/syn)