Hukum  

Harisandi Savari Ajak PT Berkolaborasi Ciptakan Sarjana Siap Kerja 

Harisandi Savari Ajak PT Berkolaborasi Ciptakan Sarjana Siap Kerja 
Anggota DPRD provinsi Jatim Harisandi Savari. (foto:yul)

MEMOX.CO.ID – Anggota DPRD provinsi Jatim Harisandi Savari patut berbangga karena dari data BPS (Badan Pusat Statistik) Jawa Timur, suku bangsa Madura menempati rangking ke-10 lulusan Sarjana terbanyak se Indonesia.

Namun ia belum puas, karena sejumlah perguruan tinggi (PT) di Madur kurang berkompeten dengan dunia kerja yang dibutuhkan saat ini. Untuk itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendorong agar lebih banyak PT yang menciptakan lulusan sarjana yang siap kerja.

“Ada beberapa berkolaborasi yang menjadi target saya untuk meningkatkan skill para lulusan sarjana ini. Kebetulan saya menjabat sebagai ketua Kadin Kabupaten Pamekasan, sebelum menjabat jadi anggota dewan ini. Kita sudah melakukan kolaborasi, dalam artian bagaimana sarjana-sarjana ini nantinya setelah lulus punya skill yang dibutuhkan oleh dunia kerja, karena di Madura salah satu industri yang ada adalah tambak garam sama rokok,” terang anggota komisi D DPRD provinsi Jatim ini.

Menurut Harisandi, sementara program studi yang ada di universitas yang ada di Madura itu mayoritas pada manajemen akuntansi, dan prodi yang lain yang dianggap

“Kita juga melakukan program pelatihan dengan menggandeng beberapa universitas, bagaimana nantinya universitas yang  mengeluarkan lulusan-lulusan itu punya skill. Karena diakui atau tidak, lulusan dari universitas itu masih belum mempunyai kemampuan untuk ditempatkan di beberapa industri yang ada di Kabupaten. Dengan cara ini bagaimana nantinya minat mahasiswa untuk bisa terjun ke dunia kerja begitu lulus dari universitas,” sambungnya.

Harisandi tidak menampik bahwa banyak orang Madura yang sukses di luar Madura, setelah menempuh pendidikan di daerah lain.

Tetapi fenomena tersebut tidak membuat seorang Harisandi patah semangat, dia terus berupaya agar orang-orang Madura yang sukses bisa kembali ke Madura untuk membangun Madura.

“Banyak tokoh politik, pejabat pemerintah, pejabat TNI yang asli Madura. Mereka sukses dan belum tertarik untuk kembali ke Madura dan membangun Madura. Untuk itu, saya memiliki target 5 tahun ke depan, kalangan milenial dan GenZi yang saat ini mendapatkan beasiswa, harus diberikan perjanjian jika lulus dan sukses dalam berkarir, mereka harus kembali ke Madura untuk membangun Madura,” pungkasnya. (yul/syn)