Festival Jaranan dan Sego Sewu Pincuk ala Tengger, Simbol Kerukunan dan Budaya

Festival Jaranan dan Sego Sewu Pincuk ala Tengger. (foto:sty)

MEMOX.CO.ID – Demi kerukunan dan kelestarian budaya, warga Tengger di Sukapura, Kabupaten Probolinggo menggelar Festival Jaranan Tengger dan Sego Sewu Pincuk. Ratusan warga dari empat desa pun, antusias mengikuti gelaran ini. Festival diadakan di Desa Jetak, Kecamatan Sukapura. Ada lima kelompok jaranan dari lima desa tergabung dalam festival ini.

Kades Jetak, Ngantoro mengatakan, festival Jaranan Tengger adalah ‘uri-uri’ seni budaya yang ada.

“Agar tidak hilang dan juga membuktikan bahwa kerukunan antar desa, dan Sewu Sego Pincuk adalah wujud perkumpulan semua orang dari pihak manapun dan gembul bujono ondro wino, artinya makan bareng guyup rukun tidak pandang siapapun,” jelasnya, Kamis (31/08/2023).

Festival Jaranan dan Sego Sewu Pincuk ala Tengger. (foto: sty)

Festival ini diadakan di jalan desa setempat. Tidak ada panggung khusus. Sehingga masyarakat Tengger bisa berkumpul dan berbaur dengan rukun. Layaknya pertunjukan rakyat pada jaman dahulu.

Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menyebut, festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal. Festival yang baru pertama kali digelar itu mendapat sambutan antusias dari warga masyarakat Tengger di wilayah selatan Kecamatan Sukapura.

“Pasalnya, kesenian reog dan jaranan Tengger sudah menjadi kesenian tradisional yang disuka oleh semua generasi di kalangan masyarakat Tengger dan selalu ditunggu penampilannya di berbagai kesempatan,” ujar mantan Camat Sukapura ini.

Pada festival tersebut, tiap kelompok kesenian jaranan menampilkan atraksinya. Atraksi mereka sanggup menghibur dan memukau penonton. Meskipun festival berlangsung hingga petang, namun penampilan tiga orang penyanyi tradisional (sinden) cukup mampu menghangatkan suasana.